TARAKAN – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tarakan menggelar Rapat Kerja Kota (Rakerkot) di Gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Tarakan, Sabtu (8/11/2025).
Acara yang dibuka Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Tarakan, Alias dihadiri pengurus KONI Tarakan serta perwakilan pengurus cabang olahraga dan KONI Kaltara.
Ketua KONI Tarakan, Rukisah Saleh menjelaskan sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), rakerkot membahas tiga hal.
Yaitu mengvaluasi program yang sudah berjalan, menyusun program kerja dan kebijakan untuk meningkatkan prestasi olahraga serta penerimaan anggota baru.
“Sebenarnya kalau agenda raker itu normatifnya sesuai anggaran dasar bahwa yang dibicarakan di raker adalah mengevaluasi dan monitoring apa sih kegiatan kita yang tahun 2024. Yang kedua penerimaan anggota baru,” ujar Rukisah Saleh.
Evaluasi Kegiatan KONI Tarakan
Berbagai isu dibahas dalam evaluasi program kerja. Di antaranya, menurut Ketua KONI Tarakan, Rukisah Saleh, terkait sarana dan prasarana (sarpras) penunjang latihan atlet.
“Keluhan teman-teman itu terkait dengan sarpras. Ada atletnya tapi sarananya tidak ada. Inilah yang kita bicarakan, kita coba komunikasikan dengan pemerintah kota,” ungkap Rukisah Saleh.
Ia mencontohkan seperti cabang dansa yang sebenarnya memiliki atlet. Akan tetapi kesulitan melakukan pembinaan karena tidak didukung tempat latihan.
Demikian juga dengan cabang renang yang kesulitan untuk bisa menggunakan kolam renang untuk latihan.
Karena itu ia berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan nantinya dapat memfasilitasi tempat latihan. Ada beberapa fasilitas milik fasilitas yang bisa dimanfaatkan untuk latihan.
Rukisah Saleh mengapresiasi Pemkot Tarakan yang merespon keluhan tersebut dengan minta cabang olahraga menyurati Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) bersurat untuk peminjaman fasilitas.
Menurutnya, KONI Tarakan tidak punya kewenangan untuk memastikan sarana yang bisa digunakan tempat latihan pihaknya hanya memfasilitasi apa yang menjadi keluhan cabang olahraga untuk diteruskan ke pemerintah kota Tarakan.
Selain sarana dan prasarana, kendala lain yang dihadapi cabang olahraga adalah persoalan klasik yaitu anggaran.
Menurut Rudy Saleh anggaran ideal untuk konitarakan minimal Rp 2,5 miliar. Sedangkan anggaran yang dialokasikan pemerintah berdasarkan dalam beberapa tahun terakhir masih dibawa dari anggaran minimal.
“Tiap tahun kita sudah diminta untuk buat rencana kerja anggaran yang normal kita usulkan adalah minimal Rp2,5 miliar sampai Rp3 miliar. Terangkan yang terakhir Saya dengar operasionalnya cuma Rp500 juta,” ujar Rukisah Saleh.
Rukisah Saleh berharap anggaran yang diberikan kepada koni tarakan untuk pembinaan olahraga tahun depan, terpisah dari anggaran Porprov.
Meski demikian rukisah Saleh juga memaklumi kondisi keuangan pemerintah kota Tarakan. Terlebih tahun depan Pemkot Tarakan masih terkena efisiensi anggaran.
Program Kerja, KONI Tarakan Fokus Porprov II/2026
Sementara itu, terkait program kerja KONI Tarakan tahun 2026, Rukisah Saleh mengaku pihaknya akan fokus pada persiapan berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) II/2026 di Malinau.
KONI Tarakan memprioritaskan porprov karena ingin mempertahankan juara umum yang sudah diraih pada Porprov I/2022.
“Kita akan fokus bagaimana di Porprov nanti kita bisa mempertahankan juara umum,” tegas Rukisah Saleh.
Untuk merealisasikan harapan itu, Rukisah Saleh mengharapkan dukungan Pemkot Tarakan, terutama terkait anggaran. Pasalnya ia menilai porprov sebenarnya domain pemerintah. Karena itu, pemerintah juga wajib menyiapkannya.
Sedangkan KONI Tarakan hanya memfasilitasi dan mengkondisikan cabor-cabor secara teknis untuk ikut bertanding.
Meski fokus porprov, ia meminta cabang olahraga tetap melaksanakan pembinaan atlet yang merupakan kegiatan normatif setiap tahun.
IPF dan ALTI jadi Anggota Baru KONI Tarakan
Di sisi lain, hasil Rakerkot KONI Tarakan menghasilkan dua cabang olahraga baru menjadi anggota. Yaitu Indonesia Pickleball Federation (IPF) dan Asosiasi lari trail Indonesia arti Tarakan (ALTI) Tarakan.
“Kedua anggota baru yang kita terima yaitu ALTI dan pikeball,” ujar Sekretaris KONI Tarakan, Riskiyanto.
Dengan bergabungnya IPF dan ALTI, total anggota KONI Tarakan sampai saat ini berjumlah 56. Baik cabang olahraga prestasi maupun fungsional.
Rizkiyanto berharap setelah ditetapkan menjadi anggota, kedua cabang olahraga tersebut dapat menunjukkan eksistensinya dengan melakukan pembinaan atlet.
Terlebih tahun depan akan digelar Porprov II/2026 di Malinau. Pihaknya akan melihat apakah kedua cabang olahraga tersebut turut dipertandingkan atau tidak.
Apabila dipertandingkan maka ia berharap kedua cabor tersebut dapat bersinergi dengan KONI Tarakan yaitu mempersiapkan atlet-atletnya. (jkr)



















Discussion about this post