TARAKAN – Steve Singgih Wibowo kembal dipercaya memimpin Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) masa bakti 2025-2029. Ini adalah periode ketiga Steve Singgih menjabat ketua ABTI Kaltara, sejak terbentuk pada 2017.
Step Singgih terpilih aklamasi setelah menjadi calon tunggal pada Musyawarah Provinsi (Musprov) ABTI Katara di Hotel My City, Tarakan, Sabtu (15/11/2025).
Kepada awak media usai musyawarah, Steve Singgih mengaku akan berupaya meningkatkan pembinaan dan prestasi olahraga bola tangan di Bumi Benuanta di tengah efisiensi anggaran.
Sebagai agenda paling dekat adalah mendukung perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) II/2026 di Kabupaten Malinau.
Karena itu pihaknya akan berupaya agar cabor bola tangan turut dipertandingkan. Karena telah memenuhi syarat minimal memiliki tiga pengurus kabupaten dan kota. Sedangkan ABTI sudah terbentuk di empat kabupaten dan kota.
“Kami optimis tahun depan kita ada Porprov. Bola tangan kita sudah siapkan. Yang jelas ada empat kabupaten dan kota yang akan ikut di Malinau. Jadi kami siap,” ujar Steve Singgih.
Selain porprov, pihaknya juga membidik Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2026 yang turut mempertandingkan cabang bola tangan.
Steve Singgih berharap Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltara juga dapat membawa atlet bola tangan berlaga di popnas.
“Kita akan lihat apakah Dispora Kaltara akan memanggil atlet kita untuk popnas atau tidak. Tapi yang jelas tahun depan tuan rumah popnas di Bali dan bola tangan masuk,” tutur Steve Singgih.
Meski demikian, Steve singgih tidak mau mengagendakan terlalu banyak kegiatan pada tahun depan. Pasalnya dia juga memikirkan anggaran KONI Kaltara yang diperkirakan minim. Sehingga berdampak pada pembinaan cabang olahraga.
Steve Singgih hanya berharap KONI Kaltara dapat mengupayakan cabang olahraga mengikuti babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII NTB dan NTTB pada tahun 2027.
Dari sisi pembinaan, pihaknya berencana menggelar kejuaraan antar pelajar. Bertujuan untuk merangsang sekolah melakukan pembinaan cabang bola tangan kepada siswanya.
Steve Singgih optimis cabang bola tangan bisa berkembang apabila sekolah menjadikannya sebagai ekstrakurikuler. Karena permainan bola tangan tidak sulit dan dapat dimainkan di lapangan terbuka. karena lapangannya kurang lebih seperti lapangan futsal dengan menggunakan gawang.
Sementara itu Wakil Ketua Umum II KONI Kaltara Bidang Pembinaan dan Prestasi, H Widodo Dwi Santoso berharap dengan kepengurusan ABTI Kaltara yang baru dapat meningkatkan pembinaan dan prestasi cabang bola tangan Kaltara.
“Kami dari KONI Kaltara pada prinsipnya mendorong semua cabang olahraga berprestasi. Apalagi tidak terlalu lama akan ada babak kualifikasi PON 2027 dan bola tangan salah satu cabang yang dipertandingkan di PON nanti. Kita berharap dengan kepengurusan yang baru bisa lebih meningkatkan prestasinya dan menggali potensi anak-anak Kaltara terutama yang usia sekolah untuk dididik yang nantinya bisa mewakili Kaltara di tingkat nasional dan internasional,” ujar Widodo Dwi Santuso.
Sepengetahuan Widodo, Kaltara cukup eksis di cabang bola tangan. Di mana pernah mengikuti babak kualifikasi PON XXI Aceh dan Sumatera Utara pada 2023. Namun belum berhasil menembus pon.
Disinggung kemungkinan cabang olahraga bola tangan dipertandingkan juga di porprov, Widodo mengaku selama memenuhi persyaratan minimal kepengurusannya ada di tiga kabupaten dan kota di Kaltara, pihaknya akan berupaya untuk mempertandingkannya.
Terkait venue bola tangan, Widodo menilai tidak ada masalah. Karena bisa bergantian dengan cabang futsal. (jkr)













Discussion about this post