KUDUS – Kontingen Kalimantan Utara (Kaltara) sukses membawa pulang 2 medali perak dan 4 perunggu dari mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025, Kudus, Jawa Tengah.
Raihan medali itu dipersembahkan dari cabang wushu yang merebut 1 perak dan 1 perunggu, kempo dengan 1 perak serta taekwondo dan sambo masing-masing 1 perunggu.
Capaian itu membawa Kaltara finish di urutan 26 dari 38 provinsi yang ambil bagian. Hasil yang dinilai cukup membanggakan karena mampu bertengger di papan tengah dan menyalip beberapa provinsi yang sudah lama berdiri.
Keberhasilan tersebut, menurut Ketua Harian Wushu Indonesia (WI) Kaltara, Hendra Radianto, tidak lepas dari kerja keras atlet.
Karena itu Hendra menilai atlet berprestasi di PON Bela Diri layak diganjar bonus sebagai bentuk penghargaan terhadap kerja keras mereka mereka mengharumkan nama Kaltara di tingkat nasional. Terlebih mereka tampil di cabang bela diri yang rawan cedera.
Di samping itu medali tersebut sangat membanggakan. karena diraih pada ajang PON yang diikuti atlet terbaik seluruh Indonesia. Sama halnya dengan PON reguler.
“Seyogyanya kalau namanya PON, ya minimal ada. Karena jerih payahnya atlet ini kan sangat luar biasa. Yang diharumkan bukan nama wushunya tapi nama Kaltaranya,” ujar Hendra Radianto, Minggu (26/10/2025).
“Kami kalau PON yang reguler saja harus melalui kualifikasi dulu. Kalau PON bela diri ini kan kualifikasi langsung final. Jadi betapa melelahkannya atlet itu kalau sampai menuju ke final,” tutur Hendra.
Terkait nominal bonus, Hendra menyerahkan sepenuhnya kepada Pemprov Kaltara. Dia hanya berharap ada bonus yang diberikan kepada atlet berprestasi sebagai bentuk penghargaan terhadap jerih payah mereka mengharumkan nama Kaltara. (jkr)













Discussion about this post