KUDUS – Kontingen Kalimantan Utara (Kaltara) mencatatkan prestasi yang cukup membanggakan di Pekan Olahraga Bela Diri (PON) 2025 Kudus, Jawa Tengah.
Setelah berlangsung sejak 11 Oktober, PON Bela Diri 2025 resmi ditutup Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman di Djarum arena Kudus Minggu (26/10/2025).
Kontingen Kaltara yang tampil pada 8 cabang olahraga, berhasil finish di urutan ke-26 dari 38 provinsi dengan perolehan 2 perak dan 4 perunggu.
Medali perak dipersembahkan dari cabang olahraga kempo dan wushu. Sementara medali perunggu disumbangkan dari cabang taekwondo, wushu dan sambo.
Hasil ini disambut positif Wakil Ketua Satuan Tugas (Satgas) Kontingen Kaltara, H. Widodo Santuso sebagai capaian yang cukup membanggakan.
Sebab Kontingen Kaltara berangkat dengan segala keterbatasan. Mulai dari anggaran hingga kesiapan atlet yang minim.
“Dengan hasil yang didapatkan di PON Bela Diri 2025 di Kudus, menurut kami hasil yang sangat bagus. Karena dengan persiapan yang minim, mereka melakukan TC mandiri masing-masing cabor, namun kemauan keras mereka mempersiapkan atletnya, Alhamdulillah dari 8 cabang olahraga yang kita ikuti 4 cabang olahraga bisa mengkontrol medali,” ujar Widodo Dwi Santuso, Senin (27/10/2025).
Selain itu, Kontingen Kaltara mampu menyalip sejumlah provinsi yang lebih dulu berdiri. Seperti Sulawesi Tengah, Kalimantan Tengah, Bengkulu, Kepulauan Riau, Gorontalo dan Sulawesi Barat.
Diakui Widodo, Kontingen Kaltara memang belum berhasil mempersembahkan emas. Karena pria yang juga menjabat Wakil Ketua Umum II KONI Kaltara Bidang Pembinaan dan Prestasi ini menilai persiapan sangat menentukan untuk bisa sampai di puncak prestasi.
Akan tetapi jika melihat kemampuan atlet yang bertanding, Widodo menilai peluang meraih emas, ada. Namun kembali lagi pada persiapan. Andai saja persiapannya dilakukan jauh-jauh hari melalui pemusatan latihan jangka panjang, Widodo meyakini emas bisa diraih di PON Bela Diri kemarin.
Sedangkan persiapan Kontingen Kaltara hanya satu bulan melakukan pemusatan latihan. Itu pun dilakukan secara mandiri oleh masing-masing cabang olahraga. Karena rasa peduli mereka membela nama Provinsi Kaltara.
Di sisi lain, Kontingen Kaltara terbilang yang sangat sedikit mengirim atlet dibandingkan provinsi lain. Kaltara hanya menurunkan 23 atlet dari 8 cabang olahraga, ditambah official dan pelatih. Sehingga total sebanyak 39 orang.
Sementara itu, DKI Jakarta yang mengirim 180 atlet berhasil menyalip Jawa Barat dan merebut juara umum dengan 42 emas, 27 perak dan 30 perunggu.
Jawa Barat di urutan kedua dengan 35 emas, 18 perak dan 38 perunggu. Disusul Jawa Timur dengan 32 emas, 17 Perak dan 13 perunggu.
Sementara tuan rumah Jawa Tengah di peringkat keempat dengan 25 emas, 34 perak dan 51 perunggu. Peringkat kelima ditempati Kalimantan Timur dengan 25 emas, 14 perak dan 51 perunggu.
Widodo menambahkan, dari penutupan telah disampaikan juga oleh Ketua Umum KONI Pusat bahwa PON Bela Diri selanjutnya masih akan digelar di Kudus, Jawa Tengah pada 2027.
Selain itu, sisa cabor bela diri yang belum diikutsertakan pada PON kemarin, rencananya akan dipertandingkan pada awal 2026 di Manado, Sulawesi Utara (Sultra). (jkr)


















Discussion about this post