TARAKAN – Ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kalimantan Utara (Kaltara), Steve Singgih Wibowo menilai perlu dilakukan evaluasi terhadap pemberian bonus atlet berprestasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara.
Hal itu diutarakannya menanggapi pemberian bonus kepada 6 atlet berprestasi pada Apel Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2025 di Lapangan Agatis, Tanjung Selor, Bulungan, Selasa (9/9/2025).
Keenam atlet berprestasi itu berasal dari cabang olahraga (cabor) PBPI (padel), IPSI (pencak silat), Ferkushi (kurash), TI (taekwondo), PSASI (ski air) dan atlet lari ASN Pemprov.
Kebijakan ini dinilai Steve Singgih Wibowo, kurang adil. Karena Perpani juga memiliki atlet berprestasi yang mengharumkan Kaltara di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panahan Junior, di Kudus, Jawa Tengah pada 28 Juni – 5 Juli 2025.
Dia adalah Dzakiya Aulia Puteri yang mempersembahkan 2 medali emas. Namun, prestasi tersebut tidak diganjar bonus dari Pemprov Kaltara.
Padahal atlet asal Malinau yang turut membantu tim panahan Kaltara meraih emas di PON XXI/2024 ini bertanding pada kejuaraan resmi PP Perpani.
Steve Singgih pun mempertanyakan kriteria yang menjadi tolak ukur dalam pemberian bonus.
“Atlet kami ini, Dzakiya, tanggal 28 Juni sampai 5 Juli kemarin dapat 2 medali emas, kenapa tidak dikasih bonus? Berdasarkan penilaian apa memberikan bonus itu?,” tutur Steve Singgi Wibowo.
“Ini tidak fair dalam melihat atlet-atlet yang beprestasi. Harusnya minta data KONI, siapa saja yang berprestasi. Kami bulan Juni sudah dapat medali emas,” sambung Steve Singgih.
“Bonus yang diberikan Dispora ada cabor padel. Sedangkan cabor padel belum terdaftar di KONI Kaltara dan di rapat kerja belum diusulkan sebagai cabor baru. Tapi sudah dapat perhatian. Ukurannya apa?,” lanjut Steve.
Karena itu, Steve Singgih menilai Pemprov Kaltara melalui Dispora Kaltara perlu mengevaluasi kebijakan pemberian bonus tersebut dengan mengedepankan azas keadilan.
“Tolong dievaluasi Dispora, bagaimana memberikan bonus, berdasarkan apa,” pinta Steve Singgih. (jkr)
Discussion about this post