TARAKAN – Dalam rangka menjaga inflasi berada dalam kisaran target 2025, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Kalimantan Utara (Kaltara) secara konsisten terus bersinergi dalam pengendalian inflasi.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara selaku bagian dari TPID Kaltara, merilis beberapa strategi yang dilakukan dalam menjaga inflasi dengan berlandaskan 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif).
Di antaranya dengan memaksimalkan pasar murah di sejumlah titik di Kaltara.
“Di antaranya adalah dukungan optimalisasi pasar murah pada komoditas strategis dengan pelaksanaan 220 kegiatan pasar murah di wilayah Kaltara,” demikian keterangan KPwBI Provinsi Kaltara dalam rilisnya, Kamis (17/7/2025).
Selain itu, penerapan Good Agriculture Practices (GAP) melalui pengimplementasian digital farming untuk berbagai komoditas pokok dan hortikultura serta bantuan sarana berupa peralatan pendukung peningkatan produktivitas.
Dilaksanakan juga penguatan komunikasi efektif seperti pelaksanaan High Level Meeting, mendorong diversifikasi produk konsumsi produk olahan dan pelaksanaan sidak pasar, operasi pasar murah serta himbauan belanja bijak melalui kanal sosial media dan radio sebagai pengendalian ekspektasi.
KPwBI Provinsi Kaltara juga mendorong program fasilitasi distribusi pangan dengan bersinergi dengan pemerintah daerah melalui pengangkutan barang pasar murah ke daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Dengan demikian, masyarakat pelosok bisa mendapatkan komoditas pangan dan pertanian dengan harga yang lebih murah, selain itu dalam rangka pemenuhan stok komoditas Bapokting juga memfasilitasi pelaksanaan KAD dengan wilayah Sulewesi Selatan. (jkr)
Discussion about this post