TARAKAN – Persiapan menghelat Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) II/2026 terus digenjot Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Utara (Kaltara).
Melalui Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah), kembali melakukan monitoring ke Malinau yang menjadi tuan rumah untuk memantau calon venue pertandingan.
Ketua Panwasrah Porprov II Kaltara, Wiyono Adie mengaku, peninjauan yang kedua kali ini bertujuan untuk melengkapi data-data venue pertandingan.
Pihaknya meninjau sejumlah venue cabang olahraga yang akan dipertandingkan dengan mengacu pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII/2028 di NTB dan NTT.
“Hasil kunjungan selama tiga hari sama review hasil Dispora dan KONI meliputi semua venue-venue yang terkait dengan rencana penyelenggaraan cabang olahraga yang dipertandingkan di PON di NTB dan NTT,” tutur Wiyono Adie, belum lama ini.
Kalau pun ada cabang olahraga yang dipertandingkan di PON, namun tidak bisa dimainkan di Malinau, menurut Wiyono Adie, lebih karena tidak didukung adanya venue pertandingan. Seperti layar, ski air, berkuda dan beberapa cabang olahraga lainnya.
Sementara itu, Wiyono menegaskan terhadap cabang olahraga yang bisa dimainkan, 90 persen memiliki venue pertandingan di Malinau. Dengan pertimbangan tidak mesti membangun venue.
Ia mencontohkan, untuk cabang beladiri, bisa menggunakan beberapa gedung yang ada di Malinau. Seperti gedung bulutangkis. Sedangkan untuk bulutangkis sendiri bisa dimainkan di GOR yang baru dibangun Pemkab Malinau.
“Ada beberapa gedung bulutangkis baik di Malinau, Malinau Seberang dan sebagainya, Kita bisa manfaatkan untuk olahraga beladiri. Termasuk yang ada di Pulau Sapi,” ungkap Wiyono Adie.
Sementara itu, terkait cabang sepak bola, rencananya dimainkan di dua lokasi. Untuk partai pembuka, semifinal dan final dimainkan di Stadion Utama Malinau. Sedangkan untuk laga penyisihan dlangsungkan di lapangan di Pulau Sapi.
Selama babak penyisihan sepak bola digelar lapangan di Pulau Sapi, maka Stadion Utama Malinau digunakan untuk pertandingan cabang atletik.
“Artinya secara infrastruktur cabang olahraga yang bisa kita pertandingkan adalah cabang olahraga yang memang ada venuenya, kecuali cabang olahraga yang tidak mungkin dilaksanakan karena harus dibangun dalam jangka waktu pendek,” ungkap Wiyono Adie.
Wiyono Adie belum bisa memastikan berapa cabang olahraga dipertandingkan di Porprov II Kaltara. Karena pihaknya masih melihat perkembangan cabang olahraga yang dipertandingkan di PON.
Informasi yang diperolehnya, ada penambahan cabang olahraga di PON, dari semua 44 cabor menjadi 51 cabor.
Meski demikian, ia memperkirakan untuk di Malinau bisa dimainkan 35 sampai 40 cabang olahraga.
Wiyono Adie juga mengapresiasi upaya Pemkab Malinau dalam mensukseskan penyelenggaraan porprov dengan akan memback up penyediaan venue. Baik yang membangun baru maupun renovasi. (jkr)
Discussion about this post