TARAKAN – Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul M.Kes menghadiri Halal Bihalal sekaligus Soft Opening Tarakan Mall, Minggu (6/4/2025).
Didampingi Ketua TP-PKK Tarakan, Siti Rujiah Khairul, S.Keb, Wali Kota mengapresiasi beroperasinya kembali mal yang dulunya bernama Grand Tarakan Mall (GTM) itu.
Wali Kota mengaku mengikuti perkembangan Tarakan Mall sejak dibuka pada 2001. Ketika itu banyak tenan yang berkontribusi di dalamanya. Namun perlahan redup seiring persoalan internal manajemen.
Seiring upaya manajemen Tarakan Mall kembali mengupayakan untuk beroperasi dengan melakukan berbagai terobosan, hadirlah Cinema XXI yang menjadi pelopor bangkitnya pusat perbelanjaan yang dulunya bernama Grand Tarakan Mall (GTM).
Hadirnya bioskop berjaringan ini mampu menjadi daya tarik masyarakat di Kaltara untuk berwisata ke Tarakan guna menonton film bioskop di Tarakan Mall, sambil makan.
“Kita berharap berikutnya juga banyak yang ikut dan saya kira adanya XXI di sini membuat Kota Tarakan ini menjadi destinasi di akhir pekan. Masyarakat dari empat kabupaten sekitar, disamping masyarakat Tarakan hanya untuk menonton dan makan,” ujar Wali Kota dalam sambutannya.
Kini, seiring masuknya lagi sejumlah brand ternama, diharapkan Tarakan Mall menjadi ikon destinasi wisata Tarakan.
Dengan banyaknya pengunjung ke Tarakan Mall, Wali Kota menilai akan memberikan multiplier effect terhadap perekonomian Tarakan, bahkan Kaltara.
Saat ini, data yang diterima Wali Kota dari Badan Pusat Statistik (BPS), Tarakan memberi kontribusi terbesar bagi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltara yang mencapai 37 persen.
Karena itu, Wali Kota Khairul juga mengajak masyarakat untuk menjaga kondusifitas Tarakan agar perekonomian Kaltara juga tetap tumbuh. Karena keamanan menjadi hal penting bagi investor untuk berinvestasi di Tarakan.
“Masyarakat selalu kita imbau jaga stabilitas dan kondusifitas kota ini. Jangan sekali-kali menimbulkan bahwa kota ini tidak aman. Itulah yang menyebabkan para investor mau datang ke sini,” harap Wali Kota Khairul.
Sektor pariwisata kini menjadi salah satu tumpuan pendapatan Tarakan, selain perdagangan, jasa dan perikanan kelautan. Sementara sumber daya alam berupa migas, sudah berkurang. (jkr)
Discussion about this post