KBRN, Tarakan: Jaringan gas (jargas) rumah tangga mendapat perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tarakan.
Pasalnya, warga masih banyak menginginkan dipasang jargas di rumahnya, berdasarkan masukkan yang ditampung pada reses yang dilakukan anggota DPRD Tarakan, belum lama ini.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua II DPRD Tarakan, Edi Patanan saat melakukan kunjungan lapangan (kunlap) ke Kantor Pertamina Gas Negara (PGN) Sub Area Tarakan, Senin (10/2/2024).
Edi Patanan dan sejumlah anggota DPRD Tarakan lainnya diterima Koordinator Area Pgasol Tarakan, Tajuddin.
“Yang ingin kami sampaikan sudah ada berapa kelurahan penyambungan jargas yang ada di Kota Tarakan? Berapa yang belum? tanya Edi Patanan.
Selain itu, anggota DPRD Tarakan dari Fraksi PDI-Perjuangan ini juga mempertanyakan mekanisme atau prosedur pemasangan jargas gratis.
Hal ini, menurutnya, juga banyak diinginkan warga yang ingin memasang jargas tanpa membayar iuran pemasangan.
“Seperti apa mekanisme atau prosedur atau aturan yang ada di PGN terkait penyambungan jargas gratis. Karena ini juga banyak disampaikan kepada kami selaku anggota DPRD Tarakan,” lanjut Edi Patanan.
Dari hasil pertemuannya, Edi Patanan mengakui masih terdapat rumah warga yang belum terpasang jargas. Terutama di daerah pesisir. Hal ini disebabkan tidak didukung dengan akses sehingga pihak PGN sulit memasangnya.
“Kalau informasi yang kita dapat, terutama banyak kendala di lapangan. Seperti penyambungan jargas ke daerah pesisir karena banyak rumah di atas permukaan laut. Sedangkan pipa harus tertanam di dalam tanah. Karena kalau pipa ini tidak tertanam di tanah, bersentuhan langsung dengan matahari, hujan, sehingga cenderung bisa mengakibatkan pipa bocor yang membahayakan masyarakat,” tutur Edi Patanan.
Data yang ia perloleh dari PGN, baru 31.011 sambungan yang eksisting yang tersebar di 18 kelurahan. Sedangkan 2 kelurahan belum terpasang jargas.
Sementara itu, terkait pemasangan gratis, Edi Patanan menuturkan bahwa PGN menunggu kebijakan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan terpilih yang memprogramkan pemasangan jargas gratis.
Sedangkan saat ini, PGN hanya bisa melakukan pemasangan bagi warga yang ingin memasang secara mandiri. Karena anggaran saat ini ditanggung oleh PGN. Tidak seperti dulu yang masih ditanggung negara melalui APBN.
“Untuk pemasangan jargas ini saya kira masyarakat Tarakan bisa melakukan pemasangan, cuma untuk sementara saat ini bersifat mandiri. Kalau menunggu pemasangan gratis, tentunya kita menunggu kepala daerah atau wali kota definitif. Karena memang itu adalah bagian dari janji politiknya waktu kampanye,” tutur Edi Patanan. (jkr)
Discussion about this post