KOTA KINABALU – University College Sabah Foundation (UCSF) secara resmi telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bulungan Tarakan, Kalimantan Utara.
Delegasi dari STIE Bulungan Tarakan melakukan perjalanan ke kampus utama UCSF di Kota Kinabalu untuk menghadiri upacara penandatanganan MoU.
Kerjasama ini menekankan komitmen kedua institusi untuk mempererat kolaborasi dengan fokus pada penguatan program pertukaran mahasiswa, inisiatif kunjungan akademisi, kolaborasi penelitian, dan berbagai bentuk kemitraan akademik lainnya.
Acara penandatanganan ini dihadiri oleh Datuk Asnimar, anggota Dewan Gubernur, dan beberapa tamu lainnya, yang mencerminkan komitmen kuat dalam membangun hubungan antara universitas di Sabah dan Kalimantan. Kedua wilayah tersebut merupakan bagian dari Brunei Darussalam – Indonesia – Malaysia – Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) yang meliputi Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Setelah penandatanganan MoU, diselenggarakan Seminar Internasional dengan tema “the Relocation of Indonesia’s Capital City: potential impact, issues and way forward”, yang dihadiri oleh lebih dari 100 peserta. Seminar ini merupakan hasil kerja sama antara UCSF dan STIE Bulungan Tarakan.
Rektor UCSF, Datuk Dr. Rafiq Idris, menyampaikan harapannya terhadap peningkatan kemitraan akademik dengan berbagai perguruan tinggi di Kalimantan, terutama STIE Bulungan Tarakan, yang merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi terkemuka di Kaltara.
“Kalimantan Utara adalah tetangga terdekat kami di Tawau, dan wilayah ini berbatasan langsung dengan Kalimantan Timur, lokasi ibu kota baru Indonesia, Nusantara,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Marso berharap, hasil dari kerjasama kedua Institusi Pendidikan Tinggi ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan bagi stakeholders serta penentu kebijakan guna mencapai visi ASEAN secara umum, dan secara khusus visi BIMP-EAGA, dan SOSEKMALINDO.
Selain itu, pengelolaan potensi wisata Bahari serta hutan di kawasan Heart of Borneo sebagai destinasi wisata juga menjadi fokus riset dari kerjasama ini guna mewujudkan “single tourism destination” yang merupakan salah satu program strategis BIMP-EAGA. (*)
Discussion about this post