TARAKAN – Penyerahan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) aspirasi dari senator asal Kaltara Hasan Basri, diberikan secara simbolis kepada seluruh perwakilan tingkat dasar, menengah dan atas pada Jumat (14/11).
Penyerahan dilaksanakan di dua tempat berbeda. Penyerahan beasiswa PIP tingkat sekolah dasar, menengah dan atas diserahkan di ruang pertemuan SMPN 3 Tarakan. Sedangkan penyerahan KIP dilaksanakan di ruang pertemuan Politeknik Bisnis Kaltara.
Penyerahan turut dihadiri Dirbinmas Polda Kaltara, Kombes Pol Eri Dwi Haryanto, Kepala Dinas Pendidikan Tarakan, Tamrin Toha, Direktur Politeknik Bisnis Kaltra Anna Sri Ekaningsih dan stakeholder terkait.
Ketua PURT DPD RI, Hasan Basri menuturkan dalam sambutannya, tujuan pertemuan ini juga sebagai bentuk pengawasan, tindaklanjut bahwa beasiswa yang disalurkan sampai kepada penerima yang tepat.
Patut disyukuri bahwa Kalimantan Utara (Kaltara) kembali mendapatkan kuota beasiswa tahun ini sebanyak 12.566 kuota dan Tarakan sebanyak 4.000.
“Selama kami bertugas di DPD RI total beasiswa yang dapat kami salurkan sekitar 36.000 kuota untuk anak-anak di Kaltara dan Alhamdulillah tahun ini kita mendapatkan kuota terbesar sepanjang sejarah. Seluruh pengajuan yang masuk, Alhamdulillah semuanya lolos dan dapat kuota beasiswa Kaltara,” ungkapnya.
Hasan Basri yang juga saat ini menjabat Pimpinan DPD RI dari Forum Kalimantan mengungkapkan agar Kepala Disdik Tarakan dan kepala sekolah untuk bisa aktif dalam mengajukan dengan baik untuk siswa-siswinya. Sebab saat ini, Hasan Basri memiliki kelebihan kuota sekitar 1.000.
“Sebab pengajuan yang masuk ke kami sekitar 12.556 dan semuanya lolos, sementara saya masih ada kuota 1.000 sehingga saya berikan ke provinsi-provinsi lain,” tutur lelaki yang akrab disapa HB.
Dikatakan HB, sebelum menuju Tarakan, pihaknya telah melalukan diskusi dengan Menteri Pendidikan dan Dirjen terkiat.
“Kami berdiskusi terkait pendidikan yang saat ini sedang diatu terkait ujian nasional . Apakah nanti akan ada ujian nasional kembali atau tidak,” tuturnya.
“Namun saya sampaikan dari awal, jika itu dilakukan jangan sampai nanti terdapat ujian susulan yang menjadi syarat utama kelulusan anak didik. Harusnya ujian nasional itu bukan tolak ukur kelulusan,” ungkap HB.
Dalam kesempatan ini juga HB memberitahukan bahwa dirinya sudah tidak lagi bertugas di Komite III DPD RI. Dan tidak menaungi beasiswa lagi.
Kendati demikian Hasan Basri tetap akan memperjuangkan beasiswa untuk Kaltara.
Saat ini ia bertugas di Komite I menjadi Ketua Bidang Anggaran DPD RI, mebawahi seluruh provinsi yang bermitra dengan berbagai kementerian dan para penegak hukum.
“Saya perlu mengingatkan untuk para penerim beasiswa untuk mengambil dana yang telah diberikan oleh pusat ke masing-masing rekening. Dipergunakan uangnya dengan baik-baiknya. jika berlebih ditabung jika nanti dana tidak diambil maka otomatis akan tarik kembali oleh negara,” ungkap salah seorang pendiri HIPMI Kaltara ini.
Ketua Komisi III DPD RI periode 2019 – 2024 berharap agar para penerima beasiswa PIP dan KIP bisa menjadi tauladan di sekolah dan kampus, dengan cara berprestasi.
“Jangan sampai sudah menerima beasiswa tapi malas-malas sekolah atau malas masuk kuliah. Harus menjadi contoh yang baik. Negara telah meperhatikan ade-ade agar bisa sekolah dan kuliah dengan baik. Tugasnya hanya belajar dan belajar,” harap HB.
Tidak hanya itu, HB berpesan kepada orang tua agar dapat memperhatikan anak-anaknya dengan baik, diawasi cara belajarnya. Jika masih mau ke depan tetap mendapatkan beasiswa maka harus belajar sungguh-sungguh dan jangan malas-malas, sehingga bisa meraih prestasi di sekolah dan kampus.
“Saya berjuang dan berusaha untuk Kaltara bisa mendapatkan kuota beasiswA, sebab saya merasakan dulu pernah sulit untuk mendapat biaya untuk bisa kuliah,” cerita HB.
Diceritakan HB, Saat dirinya dipercayaka menjadi komite III DPD RI, ia mendapatkan banyak kuota sehingga bisa mengutamakan Kaltara dan juga berbagi ke provinsi-provinsi lain. “Untuk mendapatkan kuota ini tidak gampamg, apalagi tahun lalu sempat diprotes memgapa DPD RI bisa mendapatkan kuota beasiswa,” jelas HB.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Tarakan Tamrin Toha mengucapkan rasa terimakasih dan apresiasi terhadap senator asal Kaltara Hasan Basri yang telah membantu para anak didikny mendapatkan beasiswa.
“Sehingga memperkecil terjadinya putus sekolah di Kaltara. Angka anak putus sekolah saat ini sebanyak 1.300an baik dari tinggak dasar, menengah dan atas. Kami terimakasih sebanyakny kepada senator kita yang telah memperhatikan anak-anak Kaltara dalam rangka mencerdaskan anak bangsa dengan terus memperjuangkan kuota beasiswa untuk Kaltara,” jelas Tamrin.
Ditambahkan Direktur Politeknik Bisnis Kaltara Dr. Anna Sri Ekaningsih mengatakan, tidak banyak orang yang mampu mengambil peran dalam mencerdaskan anak bangsa.
“Terimakasih atas sumbangsihnya Pak Hasan, masih sempat meluangkan waktu untuk memperhatikan generasi muda kita. Dan selamat kepada anak-anak kami yang mendapatkan beasiswa, tugas kalian hanya belajar dengan baik, pertahankan prestasi agar bisa dibiayai oleh negara hingga semester delapan,” tuturnya.
Lebih lanjut diungkapkan Anna, agar apa yang sudah diperjuangkan oleh Hasan Basri dapat bermanfaat untuk dunia pendidikan. Mendapatkan kuota beasiswa ini, tidak lah muda. Meskipun memiliki koneksi tetapi belum tentu seseorang tersebut bisa memiliki empati memikirkan generasi penerus.
“Ini tidak gampang, kami sangat berterimakasih atas kerja Bapak Hasan Basri. Kami harap di tahun berikutnya beasiswa tetap ada, meskipun Pak Hasan tidak lagi membidangi beasiswa,” harap Anna. (*)
Discussion about this post