TARAKAN – Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Kaltara berhasil menyelamatkan 21 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang coba diselundupkan ke Tawau, Malaysia.
Upaya ini membuktikan komitmen kepolisian dalam memerangi kejahatan transnasional yang mengancam kedaulatan dan perlindungan warga negara.
Penyeludupan yang terjadi di koordinat 3°18’17”U – 117°36’01”T di perairan Tarakan yang melibatkan tiga pelaku.
Pelaku dijerat melanggar pasal 120 ayat 1 UU NO 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian jo Pasal 55 ayat 1 Ke 1 KUHPidana dan atau Pasal 81 Jo pasal 69 UURI nomor 18 tahun 2017 tentang pelindungan pekerja migran Indonesia jo Pasal 55 ayat 1 Ke 1 KUHPidana.
Dalam operasi ini, Polisi menyita beberapa barang bukti. Termasuk 1 unit speedboad dengan mesin penggerak Suzuki 175 dan 1 unit mobil Avanza berwarna biru, yang telah dipersiapkan untuk mengangkut para korban. Jumlah PMI yaitu berjumlah 21 orang dewasa dan 1 orang anak.
Kronologi kejadian diawali dengan menerima informasi dari masyarakat tentang aktivitas mencurigakan pada hari Senin, (2/9/2024) sekitar pukul 06.00 WITA.
Informasi tersebut menyebutkan adanya individu yang melakukan pengurusan keberangkatan sejumlah orang yang diduga akan diselundupkan ke luar Indonesia secara ilegal.
Mendapati informasi tersebut, personel Ditpolairud Polda Kaltara langsung melakukan pemantauan. Kemudian pada Kamis (5/9/2024) pada pukul 07.00 WITA, ditemukan adanya speedboad berwarna merah hijau putih di kanal dekat bandara yang diduga akan memuat orang-orang yang akan diselundupkan. Sebuah mobil Avanza biru diketahui mengantarkan para korban potensial ke speedboad tersebut.
Setelah memastikan aktivitas tersebut, Unit Intel Air bersama dengan Satpolair Polres Tarakan melancarkan aksi pengejaran terhadap kendaraan yang terlibat. Keberhasilan pengejaran ini menghasilkan pengamanan speedboad di sekitar perairan Jembatan Besi, Kota Tarakan.
Selanjutnya, Ditpolairud Polda Kaltara mengamankan pelaku dan barang bukti, serta melaksanakan interogasi terhadap mereka.
Upaya pencegahan penyeludupan PMI merupakan prioritas di wilayah perbatasan, menegaskan perlunya pengawasan perbatasan yang lebih ketat dan koordinasi yang lebih efisien antar semua pihak. (adv)
Discussion about this post