TARAKAN – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Utara (Kaltara), H. Muhammad Nasir menyarankan agar atlet proyeksi PON dapat mengikuti TC sentralisasi di luar daerah.
Hal itu dimaksudkan untuk mengukur kualitas atlet sebelum berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
Hal itu disampaikan Muhammad Nasir kepada awak media disela menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) KONI Kaltara bersama Satuan Tugas (Satgas) dan cabang olahraga lolos PON di Hotel Grand Pangeran Khar, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Sabtu (8/6/2024).
Dalam rakor itu, Satgas PON mengundang manajer, official dan pelatih dari cabang olahraga lolos PON. Diundang juga KONI kabupaten dan kota se-Kaltara.
Menurut Muhammad Nasir, rakor tersebut menjadi evaluasi bagi atlet baik yang belum maupun sudah mengikuti Training Center (TC) untuk memantapkan persiapan mereka.
“Kita mengukur kualitas atlet kita baik yang belum mengikuti TC maupun yang sudah mengikuti dan menyarankan kepada pelatih dan official untuk bisa mengirim atlet-atletnya untuk mengikuti TC sentralisasi,” ujar Muhammad Nasir.
Menurut Nasir -sapaan akrabnya- TC desentralisasi sendiri sudah digelar sejak Maret sampai Mei. Kini masuk pada TC sentralisasi mulai Juni hingga Agustus.
Ia juga menegaskan agar pelatih dan official intens mendampingi atletnya agar latihan mereka terukur. Sehingga diharapkan selama TC sentralisasi, atlet mengalami peningkatan yang signifikan.
KONI Kaltara dan Satgas PON akan terus mengawasi pelaksanaan TC sentralisasi. Selain melakukan pemantauan, juga meminta laporan perkembangan latihan atlet di pertengahan pelaksanaan TC sentralisasi.
Sementara itu, Muhammad Nasir mengingatkam pengurus cabang olahraga lolos PON agar segera melaporkan penggunaan anggaran yang sudah diterima dari KONI Kaltara.
Laporan itu nantinya menjadi dasar bagi KONI Kaltara untuk pencairan anggaran tahap II.
“Karena pada prinsipnya kami dari KONI maupun Pemprov Kaltara akan mengeluarkan anggaran tahap II apabila seluruh laporan pertanggungjawaban yang disampaikan kepada cabor dikembalikan kepada KONI Kaltara dan akan meneruskannya kepada Dispora Kaltara,” tutur Muhammad Nasir.
Ia membeberkan, dana hibah yang diterima KONI Kaltara tahun 2024 ini senilai Rp 34,8 miliar. Dari jumlah itu, Pemprov Kaltara baru mencairkan 50 persen.
Rencananya, pencairan dilakukan dalam tiga tahap. Adapun tahap II akan dicairkan 40 persen. Sedangkan sisanya dicairkan pada tahap III. (jkr)
Discussion about this post