TARAKAN – Meski kesiapan atlet menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh dan Sumatera Utara menjadi tanggungjawab KONI Kaltara, namun peran KONI kabupaten dan kota tetap dibutuhkan.
Hal itu disampaikan Ketua Satuan Tugas (Satgas) PON, H. Syafruddin usai memimpin rapat koordinasi persiapan PON di Hotel Grand Pangeran Khar, Tanjung Selor, Bulungan, Sabtu (8/6/2024).
Dalam pertemuan itu, pihaknya juga mengundang KONI kabupaten dan kota sebagai induk olahraga yang memiliki atlet di daerah.
“Kita minta juga KONI kabupaten kota untuk mensupport apa yang bisa dibantu terhadap atlet-atletnya,” ujar Syafruddin kepada awak media.
Pria yang juga menjabat Wakil Ketua IV Bidang Hukum KONI Kaltara ini mengapresiasi dukungan KONI Malinau terhadap atletnya.
Menurutnya, Malinau meloloskan 4 atlet ke PON. Di antaranya dari cabang panahan dan sepak takraw. Demikian juga dengan KONI Bulungan dan KONI Nunukan yang turut meloloskan atlet.
Yang menjadi sorotannya terkait KONI Tarakan yang tidak memberikan support. Padahal meloloskan paling banyak atlet.
Meski demikian, Syafruddin menyadari kebijakan itu karena keterbatasan dana hibah dari Pemkot Tarakan.
“Yang jadi masalah ini KONI Tarakan. Padahal terbanyak atletnya tapi KONI Tarakan tidak bisa mensupport karena memang anggarannya tidak ada, itu sangat kita sayangkan,” sesalnya.
Sementara itu, Ketua KONI Nunukan, Nur Alim mengakui pihaknya turut mensupport atletnya menuju PON XXI.
Nunukan sendiri berhasil meloloskan sejumlah atlet dari cabang olahraga taekwondo, sepak takraw, panjat tebing dan gulat.
“Kita dari KONI Nunukan (memberikan) seperti suplemen, dana pembinaan, nanti cabornya yang Kelola kepada atlet-atlet yang masuk PON,” tutur Nur Alim ditemui awak media, Mei lalu.
Ia bersyukur, Nunukan mampu meloloskan lebih banyak atlet dibandingkan PON XX Papua.
“Alhamdulillah ada kemajuan biarpun belum maksimal,” tutur Nur Alim.
Ia pun mengharapkan atlet Nunukan bisa mempersembahkan medali emas di PON Aceh dan Sumut nanti. (jkr)
Discussion about this post