TARAKAN – Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kalimantan Utara (Kaltara) lebih awal melakukan training center (TC) sentralisasi dari yang dijadwalkan KONI Kaltara.
PSTI Kaltara terus menggenjot persiapan atletnya menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
Bahkan, induk cabang olahraga sepak takraw di Bumi Benuanta ini telah menggelar TC sentralisasi yang sementara ini di Tarakan.
Menurut Sekretaris PSTI Kaltara, Kurnadi apabila mengacu program KONI Kaltara, saat ini masih berlangsung TC desentralisasi. Namun pihaknya tidak bisa mengikuti siklus tersebut.
“Kalau dari KONI untuk sentralisasi ini berlakunya di Juni. Tapi kami tidak mengikuti itu karena sesuai dengan Program Peningkatan Prestasi Atlet (P3A) kami itu harus bergerak (TC sentralisasi) setelah April,” ujar Kurnadi.
PSTI Kaltara sendiri menyiapkan 7 atlet, sesuai hasil kualifikasi PON. Mereka digembleng di gedung tenis indoor Telaga Keramat.
“Jadi anak-anak sudah rutin pagi sore latihan,” imbuh pria yang berdinas di UPBU Bandara Juwata Tarakan ini.
Selain 7 atlet tersebut, pihaknya juga menyiapkan atlet pelapis. Hal itu dilakukan lantaran penentuan entry by name bagi para atlet yang akan berlaga di PON belum dilakukan. Sehingga pihaknya masih memiliki waktu untuk menentukan atlet utama yang akan berlaga di PON nanti.
PSTI Kaltara juga mengagendakan uji coba yang dibagi dalam dua sesi. Uji coba pertama di Jakarta, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
“TC sentralisasi ini kami fokus ke fisik dan teknik. Rencananya sentralisasi ini akan kami lakukan sampai bulan Juni dan setelah itu kami akan try out pertama,” beber Kurnadi.
Hasil uji coba pertama, akan dievaluasi saat kembali ke Tarakan. Setelah itu, pihaknya mengagendakan uji coba kedua ke luar negeri.
“Nanti try out keduanya kami berencana ke luar negeri. Tapi itu tergantung KONI, apakah menyetujui atau tidak,” tutur Kurnadi.
Meski sudah menjalani TC sentralisasi, namun pihaknya berharap kepada Pemprov Kaltara melalui KONI Kaltara agar bisa segera membantu para atlet, khususnya untuk anggaran.
“Saat ini belum ada anggaran tapi mudahan secepatnya. Para atlet sudah TC sentralisasi butuh uang saku dan vitamin. Tapi yang penting anak-anak semangat berlatih terus,” pungkasnya. (jkr)
Discussion about this post