TARAKAN – Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Seluruh Indonesia (Apkasindo) Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar workshop dengan tema “Pemberdayaan Pondok Pesantren Pengolahan Limbah Kelapa Sawit Sebagai Material Produk Kerajinan”.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari pelaku usaha kerajinan dari limbah kelapa sawit asal Rokan Ilir, Riau.
Wakil Ketua Apkasindo Kaltara, M. Khoirudin mengaku kegiatan ini merupakan salah satu upaya pihaknya untuk mempromosikan manfaat dari kelapa sawit.
“Ini adalah salah satu upaya kami untuk mempromosikan kebaikan kebaikan sawit. Kebaikan itu harus terus kita promosikan di daerah-daerah yang menghasilkan sawit maupun daerah yang tidak tumbuh tanaman sawit namun kita tidak lepas dimana pun kita menggunakan produk produk yang menggunakan sawit 24 jam kita tidak lepas dari sawit,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, pihaknya memberikan pengetahuan terkait cara mengolah limbah kelapa sawit menjadi bahan kerajinan. Diharapkan peserta dapat mengembangkannya di desa dan kampung.
“Harapannya nanti dengan adanya kerajinan-kerajinan yang berbasis sawit bisa dikembangkan di Kaltara adalah desa desa atau kampung-kampung yang berbasis UKM sawit,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat UKM UKM yang berbasis kelapa sawit terutama di desa-desa di Kaltara.
Sementara itu, Hendra Darmawan selaku tutor menjelaskan ada dua hal yang akan ia sampaikan kepada peserta.
“Pertama tentang kebaikan sawit dari limbah-limbahnya dan untuk menjawab sawit itu bukan merusak. Kedua kita akan berikan pemahaman skill mengubah limbah menjadi aneka produk kerajinan,” ujar Hendra Darmawan.
Menurutnya, berbagai kerajinan bisa dibuat dari limbah kepala sawit. Seperti tas dari lidi sawit, kotak tisu, piring dan mangkuk dan produk lainnya. Produknya bahkan mampu menembus pasar ekspor di berbagai negara.
“Alhamdulillah produk ini sudah di ekspor kemudian lewat kementerian perdagangan, kementerian koperasi dan UMKM dan ada di beberapa e-commerce juga,” lanjut Hendra.
“Kalau luar negeri ke USA, Macau dan Malaysia peminatnya tinggi. Kalau ekspornya ada dua, satu lidi sawit itu di Pakistan India satu lagi itu produk kerajinan yang paling diminati itu tas dari lidi sawit,” lanjutnya.
Untuk mewujudkan itu, Hendra mengaku memang dibutuhkan fokus dan keuletan yang tinggi. (jkr)
Discussion about this post