TARAKAN – Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan tiga kota di Kaltara pada Maret 2024 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,42 persen secara bulanan (month to month) atau 2,62 persen secara tahunan (year to year).
“Secara umum inflasi kita se-Kaltara ini meningkat menjadi 0,42 persen month to month, year to year-nya sekitar 2,62 persen,” ujar Deputi Kepala Perwakilan Tim Perumusan Ekonomi dan Moneter Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara, Seno Indarto, Senin (1/4/2024).
Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Nunukan yang mencapai 0,31 persen (mtm). Disusul Tarakan dengan 0,10 persen dan Nunukan 0,04 persen.
Namun secara year on year, Nunukan mengalami inflasi tertinggi mencapai 3,92 persen, disusul Bulungan dengan 2,23 persen dan Tarakan 2,00 persen.
Kenaikan inflasi ini tidak lepas dari terus merangkak naiknya harga beras dalam beberapa bulan terakhir. Komoditi pokok itu menyumbang inflasi sebesar 0,17 persen.
Selain beras, telur ayam juga memberi andil inflasi sebesar 0,14 persen. Demikian juga dengan cabai rawit yang masih menjadi langganan penyumbang inflasi sebesar 0,08 persen.
Komoditi ikan-ikanan juga turut menyumbang inflasi. Di antaranya dari ikan layang 0,05 persen dan ikan bandeng dengan inflasi yang sama.
Namun demikian, beberapa komoditi lain yang kerab menyumbang inflasi, pada Maret justu mengalami deflasi. Seperti harga tiket pesawat -0,10 persen dan bawang merah 0,05 persen.
Meski mengalami kenaikan inflasi, namun Seno Indarto menilai nilainya masih di bawah nasional yang mencapai 3,05 persen secara tahunan.
“Ini masih di bawah nasional,” imbuh Seno Indarto. (jkr)
Discussion about this post