JAKARTA – Bupati Bulungan, Syarwani, S.E, M.Si didampingi Sekretaris Daerah (Sekda), Risdianto serta Tim Bupati Untuk Percepatan Pembangunan (TBUPP) bertemu dengan Tim The Global Green Growth Institute (GGGI) membahas strategi peningkatan ekonomi hijau, bertempat di Pacific Place, Jakarta Selatan, Kamis (7/3/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Syarwani sangat serius dan menyambut baik kerja sama progam ekonomi hijau.
Dengan mengembangkan proyek-proyek yang bankable berdasarkan Kontribusi yang Ditetapkan secara nasional (Nationally Determined Contribution/NDC) dan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Serta menghubungkan proyek ekonomi hijau dengan sumber pendanaan yang dimungkinkan melalui dukungan dana dari pemerintah Norwegia.
“Program ini untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan dan inklusif di tiga sektor prioritas yaitu energi berkelanjutan, lanskap berkelanjutan dan infrastruktur berkelanjutan,” terang Bupati.
Sasaran program ekonomi hijau di Bulungan meliputi tiga desa, yaitu Desa Salimbatu, Desa Sekatak Buji, dan Desa Sekatak Benggara.
Menurutnya program yang dikaksanakan oleh GGGI ini sejalan dengan salah satu dari 15 program prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan.
Bahkan pada tahun 2022 Pemkab Bulungan telah meluncurkan program prioritas TAKE (Tranfer Anggaran Kabupaten berbasis Ekologi) yang mendukung anggaran desa untuk bidang ekologi dalam menciptakan Bulungan hijau.
“Kita optimis kerjasama antara GGGI dan Pemda Bulungan akan memberikan manfaat bagi masyarakat,” ungkap Bupati Syarwani.
Dengan adanya investasi besar Kawasan Kalimantan Industri Park Indonesia (KIPI) Tanah Kuning, Bulungan. Program industri hijau GGGI dapat berjalan beriringan.
“Nilai positif dari program ini adalah memastikan pembangunan berkelanjutan sejalan dengan misi kita. Meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan,” jelasnya.
Bupati menambahkan, pembangungan Bulungan harus paralel dan berjalan bersama dengan kawasan industri.
“Kita butuh kawasan industri, di sisi lain juga butuh kesinambungan dan keberlanjutan dalam pembangunan,” ulasnya.
Dari pertemuan tersebut, ada beberapa program prioritas dikembangkan di kawasan Integrated Area Development (IAD).
Salah satunya ketahanan pangan untuk padi unggulan organik, energi terbarukan, air bersih untuk rehabilitasi kualitas air serta penanganan persampahan.
“Pemda memberi support (dukungan) dan siap bekerja sama dengan kegiatan GGGI dalam membanguan Indonesia khususnya di Bulungan. Kami juga telah membentuk tim sebagai partner GGGI untuk membantu kegiatan yang ada di lapangan,” pungkasnya (adv)
Discussion about this post