TARAKAN – Sampai hari keenam dibukanya pendaftaran bakal calon kepala daerah oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Selasa (26/3/2024), baru dua figur bakal calon gubernur (bacagub) Kalimantan Utara (Kaltara) yang mengambil formulir.
H. Hasan Basri menjadi orang pertama yang mendaftarkan diri. Menyusul H. Andi Sulaiman yang mengambil formulir pada Selasa.
“Baru dua, yaitu pak HB -sapaan akrab Hasan Basri- dan Jenderal Andi Sulaiman baru siang tadi mendaftarkan,” ujar Syamsuddin Arfah, Selasa (26/3/2024).
Untuk pendaftaran bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara, PKS hanya memfokuskan pendaftaran di Sekretariat DPD PKS Tarakan. Sedangkan untuk penjaringan bakal calon bupati dan walikota, dibuka di masing-masing daerah.
Meski demikian, Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) PKS Kaltara, H. Syamsuddin Arfah, optimististis partainya bakal banyak dilirik figur untuk menjadi perahu menuju Pilgub Kaltara.
Salah satu faktornya, menurut Syamsuddin Arafah, karena PKS punya modal 4 kursi di DPRD Kaltara hasil Pemilu 2024. Jumlah itu bisa menjadi magnet bagi figur merapat ke PKS, meski masih butuh tambahan kursi untuk bisa maju sebagai calon Gubernur Kaltara.
“Kita kan optimis. Pertama, penambahan kursi PKS dari 3 ke 4. Dengan 4 kursi PKS ini, untuk bisa mengusung itu kan minimal 7. Jadi perlu penambahan 3 kursi kalau seandainya mendapatkan penambahan partai lain,” tutur pria yang kembali terpilih menjadi Anggota DPRD Kaltara ini.
Disamping itu, keunggulan lainnya, menurut Syamsuddin Arfah, mesin politik PKS mulai dari stuktur pengurus hingga kader di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota, ia pastikan solid.
Modal lainnya, Syamsuddin Arfah menyakinkan bahwa saksi-saksi PKS juga solid. Hal ini terbukti saat Pemilu 2024. Di mana ia mengklaim hanya PKS yang memiliki data tabulasi perolehan suara paling valid.
“Mesin yang lain lagi bagi PKS itu mohon maaf, adalah mesin saksi. Ini terbukti sampai kepada pemilu 2024, yang punya data saksi seluruh TPS se-Kaltara dengan data tabulasi paling valid itu cuma PKS. Mohon maaf ya karena saya mengikuti juga fakta yang lain,” tegas Syamsuddin Arfah.
PKS sendiri, menurut Syamsuddin Arfah, masih membuka penjaringan dengan batas waktu yang belum ditentukan.
Sementara itu, pihaknya juga menunggu pengembalian formulir dari figur yang sudah mengambil. Syamsuddin Arfah berharap yang mengembalikan nanti merupakan bakal calonnya sendiri sebagai wujud keseriusannya mendaftar di PKS.
“Mengambalikan formulir itulah kita akan lihat tingkat keseriusan masing-masing. Kalau mengembalikan formulir memang etikanya adalah si calon tersebut yang akan mengembalikan. Karena mereka yang ingin untuk diusung,” tegas Syamsuddin. (jkr)
Discussion about this post