TARAKAN – Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kalimantan Utara (Kaltara) akan melakukan pemusatan latihan di Jawa Timur yang menjadi kiblat balap motor nasional.
IMI Kaltara telah memulai pemusatan latihan mandiri menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024, Aceh dan Sumatera Utara.
Induk cabang olahraga balap motor di Bumi Benuanta itu menyiapkan 4 pembalap, termasuk cadangan untuk mengikuti TC mandiri.
Ketua IMI Kaltara Krisbowo menjelaskan, pihaknya berencana melaksanakan pemusatan latihan terpusat di Jawa Timur baik cabang road race maupun grasstrack karena menjadi kiblatnya atlet balap motor nasional.
“Semuanya nanti fokusnya ke Jatim baik grasstrack maupun road race. Yang road race itu di Blitar, grasstracknya itu di Malang,” ungkap Krisbowo, belum lama ini.
Saat ini, IMI Kaltara menggelar pemusatan latihan mandiri. Di mana untuk cabang grasstrack, pembalap untama fokus berlatih di Malang, Jawa Timur, sambil menempuh kuliahnya.
IMI Kaltara juga menitipkannya berlatih di salah satu sekolah grasstrack yang ada di Malang hingga menjelang tampil di PON.
“Untuk yang Latihan di Malang, di sana juga dipantau, dititipkan di salah satu sekolah balap grasstrack,” ujar Krisbowo kepada awak media, belum lama ini.
Selain berlatih, pembalap tersebut juga mengikuti berbagai kejuaraan sebagai ajang uji coba. Sedangkan untuk pembalap cadangannya, sementara ini berlatih di Tarakan.
Ada pun pembalap inti road race, saat ini masih berlatih di Tarakan. Ia akan didampingi pembalap cadangan dari Bulungan yang berlatih bersama timnya di Tanjung Selor.
Sementara untuk pelatih, Krisbowo mengaku pihaknya juga akan menyiapkan pelatih seperti yang diinginkan KONI Kaltara. Mereka akan digembleng di sekolah balap untuk mendapatkan sertifikat nasional.
Meski dengan perencanaan yang sudah disusun, Krisbowo tidak ingin memasang target tinggi bagi pembalapnya. Mengingat banyak faktor bisa mempengaruhi penampilan pembalap. Seperti performa kendaraan dan lain-lain.
Selain itu, persaingan di PON nanti juga diprdiksi sengit karena diikuti pembalap kenyang pengalaman di ajang internasional. Namun, ia menilai peluang membawa pulang medali tetap ada.
“Memang kalau dalam balap motor itu susah diprediksi. Pertama di situ banyak pembalap-pembalap internasional, kejuaraan Asia. Tapi di lapangan semua punya peluang. Karena selain skill, mereka juga tergantung dari kendaraannya. Jadi kalau peluang itu, semua pembalap punya peluang yang sama,” tutur Krisbowo. (jkr)
Discussion about this post