TARAKAN – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Himpunan Keluarga Massenrempulu (HIKMA) Kaltara, dr. H. Khairul M.Kes memuji upaya warga Massenrempulu di Sebatik yang konsisten melaksanakan acara adat Cado Sipulung.
Cado Sipulung sendiri merupakan acara adat duduk bersama dan syukuran yang digelar warga Masserempulu di Sebatik yang mayoritas bermatapencaharian sebagai petani.
Kegiatan tersebut dipusatkan di rumah HIKMA Sebatik di Jalan Rumah Adat, RT 06, Dusun Maiwah, Desa Maspul, Kecamatan Sebatik Tengah, Nunukan, Sabtu (23/12/2023).
Pria yang juga menjabat Wali Kota Tarakan ini sudah dua kali menghadiri acara tersebut. Ia pun terkesan dengan upaya warga Masserempulu di Sebatik yang konsisten menggelar budaya syukuran ini setiap tahun, meski berada di perantauan.
“Saya dua kali ikuti ini sejak menjabat sebagai ketua wilayah dan saya lihat konsistensi masyarakat HIKMA di Sebatik ini luar biasa yang terus berupaya mempertahankan budaya dari Massenrempulu walaupun berada di perantauan,” ujar Khairul kepada awak media.
Khairul berharap warga Massenrempulu di Sebatik dapat memegang teguh semboyan HIKMA, yaitu TOBANA atau tolong-menolong, bantu-membantu dan nasehat-menasehati.
Menurutnya, paguyuban ini dibuat memang bertujuan untuk saling tolong-menolong. Terlebih di daerah Sebatik yang merupakan wilayah perbatasan. Di mana terkadang ada warga massenrempulu yang dideportasi dari Malaysia.
“Kita berharap warga yang berada langsung di garda terdepan ini bisa membantu,” harap Khairul.
Kharul menilai, pengurus HIKMA Sebatik telah melaksanakan tugas organisasi dengan baik sesuai semboyan. Sebagai contoh, acara adat Cado Sipulung terlaksana melalui dana swadaya warga.
Selain itu, HIKMA Sebatik juga mengundang warga Massenrempulu di luar Sebatik untuk hadir. Upaya ini sekaligus menjadi bagian dari silaturahmi yang diharapkan tidak terputus di antara keluarga besar Massenrempulu di perantauan. (jkr)
Discussion about this post