SEBATIK – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan akan membangun Rumah Susun (Rusun) untuk santri Pondok Pesantren (Ponpes) As’adiyah di perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yakni di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.
Peletakkan batu pertama pembangunan rusun ini dilakukan Wakil Presiden RI, Prof. Dr. (H.C) K.H. Ma’ruf Amin usai mengukuhkan pengurus Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Kaltara. Turut mendampingi, Gubernur Kaltara, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang S.H, M.Hum bersama Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid S.E, M.M, Ph.D.
Seperti diketahui, rusun setinggi tiga lantai tersebut dibangun guna mendukung kegiatan pembinaan santri dan memberikan hunian yang layak bagi santri yang ada di Perbatasan Republik Indonesia ini.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, rusun santri tersebut telah dilengkapi dengan tempat tidur, lemari pakaian serta fasilitas pendukung lainnya sehingga menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi para santri.
“Rencana Rusun yang akan kami bangun untuk para santri memiliki luasan lahan 1.125 m2 dengan dimensi bangunan 33 x 8.20 m, tipe Barak/3 lantai, 6 Barak/32 unit kapasitas hunian 128 orang dengan fasilitas meubelair berupa 64 unit tempat tidur susun dan 64 unit lemari 2 pintu, harapannya rusun ini akan sangat membantu agar santri-santri di wilayah perbatasan kita juga fasilitas yang layak untuk menempuh pendidikan,” kata Iwan Suprijanto, Kamis (3/8/2023).
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan BP2P Kalimantan II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Hujurat mengatakan Rusun tersebut rencananya akan berkontrak di bulan September ini dengan estimasi pelaksanaan pekerjaan mulai dari Oktober 2023. Target penyelesaian konstruksi rusun tersebut diharapkan pada bulan Mei 2024 dengan estimasi pembiayaan fisik dan manajemen konstruksi senilai Rp 9,68 miliar.
“Kami berharap rencana pembangunan Rusun Ponpes As’adiyah Sebatik ini akan berjalan sesuai dengan estimasi dan bisa secepatnya di manfaatkan oleh santri yang ada di Ponpes As’adiyah Sebatik guna mengoptimalkan pembinaan para santri disini,” terangnya.
Pimpinan Pondok Pesantren As’adiyah Sebatik, K.M Jefri Sakka mengatakan jumlah dari santri mereka yaitu 1.286 orang yang terdiri dari 646 santri putra dan 640 santri putri.
Sehingga sangat membutuhkan bantuan Rusun dari Pemerintah untuk kebutuhan tempat tinggal yang layak bagi para santri.
“Harapan dibangunnya Rumah Susun Pondok Pesantren As’adiyah Sebatik ini agar santri-santri kami saat ini yang masih terpisah di rumah kontrakan warga sudah memiliki asrama yang layak dilokasi pondok sehingga kegiatan pembinaan santri bisa lebih maksimal,” urainya. (dkisp)
Discussion about this post