SOREANG – Kontingen Kalimantan Utara (Kaltara) menambah 1 lagi medali emas di hari kedua penyelenggaraan Pekan Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VII/2023 Jawa Barat, Selasa (4/7/2023).
Emas kembali disumbangkan induk olahraga (inorga) YPOK (karate) setelah Naufal Anis Marzuq menjadi yang terbaik di nomor kumite perorangan senior putra.
Naufal tampil perkasa dengan tak terkalahkan hingga babak final yang berlangsung di GOR Lanud Sulaiman, Bandung Jawa Barat, Selasa sore.
Di final, Naufal menumbangkan pegiat tuan rumah. Sementara, medali perunggu diraih pegiat Gorontalo.
Hasil ini membuat inorga YPOK menyumbang 3 emas bagi kontingen Kaltara, setelah sebelumnya Naufal juga menyumbang emas di nomor kata perorangan senior putra. Satu emas lainnya dipersembahkan Muhammad Andhika di nomor kumite junior putra.
“Ini membawa spirit lagi bagi kami selaku ketua kontingen juga pembina YPOK Kaltara, kami berhasil memperoleh 1 emas lagi, totalnya 3 emas yang kita peroleh,” ujar Ketua Kontingen sekaligus Ketua Pembina YPOK Kaltara, Safril Husin.
Sukses ini juga disambut baik Ketua YPOK Kaltara, Guntur Irayuddin. Dengan capaian itu melebihi hasil di Fornas VI/2021 di Sumatera Selatan tahun lalu yang hanya merebut 1 emas dan 1 perak.
“Saya bangga, dengan hasil ini sangat memuaskan, 3 emas. Target kita sudah tercapai. Di Palembang cuma 2 kategori saja, di Bandung, 1 orang bisa dua kategori,” ungkapnya.
Ke depan, pihaknya akan mempersiapkan lebih baik lagi untuk menghadapi Fornas VIII/2025. Guntur memperkirakan kemungkinan akan ada penambahan pegiat yang dibawa. Pihaknya juga akan melakukan latihan rutin agar nanti tampil lebih maksimal.
Sementara itu, Kaltara juga menambah 1 medali perak dan 1 perunggu dari inorga ATNI (taijiquan).
Tambahan 1 medali perak juga disumbangkan dari inorga Fespati. Hasil ini meningkat dibanding Fornas VI/2021 di Palembang yang pulang tanpa medali.
Dengan tambahan itu, Kaltara sudah mengumpulkan 3 emas, 3 perak dan 2 perunggu.
Namun ada juga inorga yang belum mampu mempersembahkan medali. Diantaranya Perbafi (binaraga dan fisik), hasil tertinggi hanya masuk babak final.
“Ada beberapa cabor yang kurang berhasil. Harapan kita selalu semangat, yang penting sudah berani tampil, sudah berani bertanding dan ditingkatkan lagi. (jkr)
Discussion about this post