TARAKAN – Kontingen Kalimantan Utara (Kaltara) siap berlaga di Pekan Olahraga Nasional (Pornas) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) XVI/2023 Jawa Tengah.
Setelah melakukan perjalanan jauh dari Tarakan, kontingen Kaltara yang berkekuatan 143 atlet, official dan panitia, telah tiba di Semarang pada Kamis malam (13/7/2023).
“Setelah melakukan perjalanan panjang akhirnya pada malam hari rombongan bisa tiba dengan selamat di Semarang dan langsung beristirahat,” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltara yang juga Ketua Badan Pembina Olahraga (Bapor) Korpri Kaltara, Obed Daniel Lumban Tobing.
Obed juga memastikan atlet dalam kondisi sehat. Mereka hanya butuh istirahat untuk memulihkan stamina. Di sisi lain, cabang olahraga juga telah memulai aktivitasnya sebelum bertanding.
Seperti mengikuti technical meeting pada Jumat pagi. Kegiatan ini juga dipantau langsung olehnya, dilanjutkan meninjau persiapan opening ceremony.
“Pada hari ini semua cabor melakukan technical meeting di gedung BPSDM Jateng. Setelah technical meeting ini kita baru tahu masing-masing cabor yang diikuti oleh Kaltara berada di drawing mana dan berhadapan dengan siapa,” ungkapnya.
Obed menegaskan kedatangan kontingen Kaltara berlaga di Pornas Korpri adalah untuk menang. Karena itu, ia menargetkan kontingen Kaltara bisa membawa pulang medali sebanyak-banyaknya.
“Kita datang ke sini jauh-jauh bukan hanya sekedar ingin bermain asal-asal, tetapi saya yakin 9 cabor yang sudah kita pilih adalah atlet-atlet ASN Kaltara yang terbaik dan kita harapkan bermain maksimal dan menyumbangkan prestasi buat Kaltara. Target kita membawa medali sebanyak-banyaknya,” tegasnya.
Sementara itu, Obed juga memastikan kontingen Kaltara bakal meramaikan defile opening ceremony yang akan digelar Jumat malam di GOR Jatidiri, Semarang.
Karena peserta defile dibatasi, Kaltara akan diwakilkan 5 orang. Mereka akan tampil dengan menggunakan pakaian adat suku asli yang ada di Kaltara.
“Untuk yang kuota defile 5 orang itu, kita menggunakan pakaian daerah. Kita sudah siapkan, mungkin pakaian daerah adat Bulungan, Dayak dan Tidung,” tuturnya. (jkr)
Discussion about this post