TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan mengambil langkah serius untuk menangani permasalahan kemiskinan ekstem, dengan menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama stakeholder terkait.
Rapat yang berlangsung di ruang Serba Guna Kantor Bupati Bulungan, Selasa (20/6/2023), dibuka Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Bulungan, Errin Wiranda mewakili Bupati Bulungan. Hadir juga secara daring narasumber dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
Menyampaikan amanat Bupati Bulungan, Errin Wiranda menjelaskan data kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bulungan mengalami peningkatkan dari tahun 2021 sebesar 1,25 persen, menjadi 1,59 persen pada tahun 2022.
Kondisi ini tentu menjadi tantangan untuk diselesaikan pada tahun ini dan mendatang, meskipun tingkat kemiskinan secara menyeluruh mengalami penurunan.
Ia melanjutkan, upaya penanggulangan kemiskinan ektrem dilaksanakan melalui upaya khusus. Yaitu mengurangi beban pengeluaran kelompok miskin dan rentan melalui berbagai program perlindungan sosial dan subsidi.
Kedua, melakukan pemberdayaan dalam rangka meningkatkan produktivitas kelompok miskin dan rentan untuk meningkatkan kapasitas ekonomi atau pendapatan.
Upaya percepatan tentu dilakukan di wilayah yang memiliki kantong-kantong kemiskinan, mengingat kemiskinan ekstrem banyak terdapat di wilayah tersebut termasuk lokus prioritas penanganan Stunting.
Rapat Koordinasi ini merupakan suatu upaya kolaborasi melalui konvergensi program, anggaran, dan sasaran untuk mengantisipasi bertambahnya kemiskinan ekstrem sekaligus upaya perumusan strategi penanganannya secara komprehensif dan terintegrasi mulai dari level pemerintah desa.
Ini menjadi langkah penting yang harus dilakukan untuk memastikan pelaksanaan program/kegiatan penanggulangan kemiskinan ekstrem baik dari pusat maupun daerah dapat diarahkan kepada kelompok masyarakat miskin ekstrem berdasarkan data P3KE.
Sementara itu, dalam wawancara bersama RRI Tarakan usai membuka kegiatan, Errin menjelaskan, dalam rakor ini, pihaknya melibatkan juga camat hingga kepala desa untuk memvalidasi data kemiskinan ektrem di Bulungan.
“Verifikasi data sangat penting. Jadi pada hari ini mengajak kumpul camat, kepala desa, kan ada datanya kemiskinan ektrem, nanti divalidasi apakah memang betul-betul masyarakat kita miskin ekstrem. Datanya dari Bappeda tahun 2021 hingga 2022 agak naik sedikit, padahal data kemiskinan kita itu turun,” ujar Errin Wiranda.
Ia menegaskan upaya penanggulangan kemiskinan sudah dilakukan Pemkab Bulungan melalui tim penanggulangan kemiskinan yang melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dengan berbagai program.
Di antaranya pengambangan wilayah, pengembangan infrastruktur, pelayanan kesehatan hingga pelayanan pendidikan, sudah dilakukan melalui organsiasi perangkat daerah yang tergabung dalam tim koordinasi penanggulangan kemiskinan.
Errin Wiranda berharap, melalui penanganan yang dilakukan Pemkab Bulungan dapat menurunkan angka kemiskinan ektrem hingga nol persen, sebagaimana target pemerintah pusat. (
Discussion about this post