TARAKAN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat tumbuhnya kredit atau pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan di Bumi Benuanta.
“Pada bulan Maret 2023, pembiayaan tumbuh tinggi sebesar 9,50 persen (yoy) dengan total outstanding Rp 14,92 triliun. Namun demikian, capaian ini sedikit termoderasi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 11,35 persen (yoy),” demikian rilis KPwBI Provinsi Kaltara yang diterima jendelakaltara.co, belum lama ini.
Dibeberkan, pertumbuhan kredit periode laporan didukung dengan kualitas kredit yang masih terjaga dengan NPL Gross di level 0,73 persen, masih di bawah threshold NPL sebesar 5 persen.
Sejalan itu, Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di Provinsi Kaltara pada bulan Maret 2023, juga tumbuh tinggi sebesar 16,38 persen (yoy), meskipun melambat apabila dibandingkan periode sebelumnya sebesar 19,23 persen (yoy).
“Tetap tingginya pertumbuhan DPK periode laporan didorong oleh seluruh komponen DPK khususnya DPK Korporasi yang mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 64,77 persen (yoy). Kondisi tersebut sejalan dengan perbaikan cash flow korporasi yang membaik terutama pada sektor jasa konstruksi seiring dengan pembangunan di Kaltara yang terakselerasi. Total nominal DPK yang dihimpun perbankan di Kaltara tercatat sebesar Rp 17,35 triliun,” beber KPwBI Provinsi Kaltara terhadap alasan tumbuhnya dana pihak ketiga.
Dengan demikian, Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat sebesar 85,99 persen. Capaian LDR ini mengindikasikan perbankan mampu menjalankan fungsi penyaluran dana yang dikumpulkan melalui nasabahnya kepada sektor riil (intermediasi).
Menurut Analisa KPwBI Provinsi Kaltara, tetap tingginya pertumbuhan kredit pada bulan laporan didukung oleh pertumbuhan positif pada seluruh penggunaan khususnya Kredit Konsumsi. KK (pangsa 36,79 persen), meningkat 9,05 persen (yoy) dibanding bulan sebelumnya sebesar 8,72 persen (yoy) dengan nominal Rp 5,49 triliun.
Di sisi lain, KI (pangsa 30,83 persen) dan Kredit Modal Kerja (KMK – pangsa 32,38 persen) tetap tumbuh positif, meskipun mengalami perlambatan. KI mengalami pertumbuhan sebesar 4,53 persen (yoy), termoderasi dibandingkan bulan Februari 2023 sebesar 8,34 persen (yoy) dengan outstanding sebesar Rp 4,29 triliun. Sedangkan, KMK tumbuh sebesar 15,24 persen (yoy) dengan total outstanding kredit sebesar Rp 4,83 triliun, melambat dibandingkan periode sebelumnya sebesar 18,07 persen (yoy). Pertumbuhan positif kredit hingga triwulan I 2023 ini diyakini merupakan cerminan optimism.
Perbankan sejalan dengan akselerasi pembangunan sejumlah proyek strategis di Kaltara, meskipun tidak setinggi triwulan IV 2022 lalu.
Secara sektoral, tiga sektor Lapangan Usaha (LU) yang memiliki andil terbesar pertumbuhan kredit secara tahunan yaitu LU Pertanian dan Kehutanan (26,89 persen), Perdagangan Besar & Eceran (18,45 persen), dan Konstruksi (2,64 persen) mengalami pertumbuhan kredit positif.
Pertumbuhan positif kredit pada bulan Maret 2023 terutama dimotori oleh beberapa sektor unggulan Kaltara, khususnya LU Konstruksi, Perdagangan Besar dan Eceran, serta Perikanan.
Sejalan dengan percepatan pembangunan infrastruktur terutama pembangunan jalan perbatasan di wilayah Prov. Kaltara LU Konstruksi kembali melanjutkan peningkatan pertumbuhan sebesar 55,97 persen (yoy) dari sebelumnya 30,00 persen (yoy).
Sedangkan LU Perdaganan Besar dan Eceran dan Perikanan tetap tunggu tinggi masing-masing sebesar 18,45 persen (yoy) dan 88,88 persen (yoy) sejalan dengan optimisme masyarakat yang terus tumbuh dan menyambut momen festive Ramadan dan Idul Fitri 2023. (*)
Sumber: KPwBI Provinsi Kaltara
Discussion about this post