TARAKAN – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tarakan kembali menggelar Tarakan Berzakat di Gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Tarakan, Selasa (4/4/2023).
Agenda tahunan Baznas Tarakan di momentum Ramadan ini merupakan upaya jemput bola dalam mengumpulkan zakat bagi yang wajib menunaikannya.
Kegiatan ini menyasar kepala daerah dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pimpinan instansi vertikal, pimpinan perbankan, BUMN/BUMD hingga pimpinan perusahaan.
Melalui kegiatan ini, Baznas Tarakan memberi kesempatan bagi wajib zakat untuk menyalurkan zakat fitrahnya maupun zakat maal tanpa harus datang ke Kantor Baznas, justru petugas Baznas yang datang menjemput zakat.
Dalam sambutannya, Ketua Baznas Tarakan, K.H. Zainuddin Dalila mengapresiasi peran Wali Kota Tarakan dalam mendukung ekonomi keumatan melalui Baznas.
Dibuktikan dengan diberikannya penghargaan dari Baznas RI kepada Wali Kota Tarakan tahun 2023 sebagai Wali Kota pendukung utama zakat.
“Indikatornya selain penerbitan Perda tentang pengelolaan zakat, juga dukungan yang diberikan oleh beliau yang nyata untuk memberikan anggaran operasional kepada Baznas Tarakan,” ujar Zainuddin Dalila.
“Wali Kota juga intens mengarahkan ASN, BUMD dan Perumda serta instansi lain agar berzakat melalui Baznas dan yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan keteladanan dalam membayar zakat baik zakat pribadi maupun zakat usaha,” lanjutnya saat menyampaikan sambutan.
Dampak pengaruhnya terhadap perda zakat sangat terasa meski di masa pandemi Covid-19. Baznas Tarakan mampu mencapai perolehan zakat tahun 2022 mencapai 8,7 miliar rupiah.
“Alhamdulillah dengan pengumpulan yang stabil tersebut, Baznas Tarakan dapat membantu kaum duafa secara berkesinambungan. Bahkan Baznas Tarakan berperan dalam membantu masyarakat di masa pandemi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Baznas Tarakan, Syamsi Sarman berharap dari target 9 miliar rupiah tahun ini, sebagian dapat dicapai melalui pembayaran zakat di bulan Ramadan.
“Kalau targetnya biasanya bulan puasa itu setengah dari penerimaan satu tahun. Itu hanya didapatkan di bulan Ramadan. Jadi kalau target kita itu tahun ini 9 miliar, maka setidaknya di Ramadan ini kami harus dapat paling tidak 3 – 4 miliar,” tuturnya.
Sejauh ini, pihaknya belum mengetahui penerimaan zakat di bulan Ramadan. Jumlahnya baru bisa diketahui di akhir Ramadan. Karena menjadi kebiasaan umat muslim di Tarakan membayar zakat menjelang akhir Ramadan.
“Biasanya boomingnya di Minggu terakhir. setelah itu baru bisa kita lihat angkanya berapa,” jelasnya.
Sedangkan dari kegiatan Tarakan Berzakat ini terkumpul total Rp 71.400.000. Terdiri dari zakat maal Rp. 64.800.000, zakat fitrah Rp. 1.220.000 serta infaq/sedekah Rp. 5.380.000. (jkr)
Discussion about this post