TARAKAN – Lapas Kelas IIA Tarakan menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan untuk program pembinaan kemandirian WBP Bidang Pelatihan kerja dan produksi sekaligus memperluas pemasaran hasil produksi warga binaan.
Penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) dilakukan Kepala Lapas Tarakan, Muhammad Ridwantoro, dengan Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes di ruang Serbaguna Kantor Wali Kota, Senin (6/3/2023).
Dijelaskan Kepala Lapas Tarakan, Mohammad Ridwantoro, melalui Kasi Kegiatan Kerja, Andhika Abrian, berbagai pelatihan usaha diberikan kepada warga binaan dan telah menghasilkan sejumlah produk. Seperti handicraft, makanan, kain batik, sofa, pagar stainless dan lain-lain.
Ada pun pemasarannya, menurut Andhika, telah dipasarkan ke pelaku UMKM. Namun bersama Pemkot Tarakan, pemasaran bisa lebih luas.
“Memang kita sudah ada ke UMKM untuk hasil sablon baju dengan membatik. Kalau kerja sama ini supaya lebih luas lagi jangkauannya,” lanjutnya.
Ia mencontohkan, bisa saja hasil kerajinan warga binaan nanti dipasarkan di UMKM center yang dikelola Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP).
Selain itu, pihaknya juga kemungkinan berharap bisa bekerja sama dengan Lembaga Latihan Kerja (LLK) di bawah Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Tarakan.
Andhika menegaskan, produk yang dihasilkan warga binaan layak untuk dipasarkan. Bahkan, handicraft dari limbah korek api pernah dipamerkan pada kegiatan di Jakarta. (jkr)
Discussion about this post