TARAKAN – Bank Indonesia terus mendukung bangkitnya perekonomian Kalimantan Utara (Kaltara) pasca pandemi Covid-19, melalui berbagai pelatihan dengan sasaran pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Di antaranya melalui program Inkubasi Wastra Kaltara 2023 yang dimulai sejak Rabu (15/2/2023) hingga satu bulan ke depan.
“Ini sebenarnya wujud komitmen Bank Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini bagaimana kita berperan aktif dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Wahyu Indra Sukma dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut di Convention Hall KPwBI Provinsi Kaltara.
Dalam kegiatan ini, pihaknya berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara, Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kaltara dan Dekranasda Tarakan.
Dalam program Inkubasi Wastra 2023, dijelaskan Indra, peserta diberikan pelatihan desain fesyen, produksi fesyen serta menenun.
Selain memberi pelatihan, Bank Indonesia juga memberikan bantuan berupa Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) kepada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tenun Paguntaka.
Dilaksanakannya kegiatan ini dari hulu hingga hilir, menurut Indra, bertujuan untuk membantu pelaku UMKM agar dapat meningkatkan nilai tambah atau kualitas wastra dari saat ini.
Selain itu, juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi baik skill serta kesempatan akses pemasaran lebih luas. Produk-produk yang terpilih dan lolos proses kurasi akan ditampilkan pada fesyen show ‘Gerakan Bangga Buatan Indonesia’ yang merupakan event nasional dan sudah terselenggara di beberapa provinsi.
Peserta pelatihan juga mendapat kesempatan untuk mengikuti Festival Ekonomi Syariah yang merupakan event tahunan Bank Indonesia serta event Bang Indonesia lainnya.
“Jadi kami tidak berhenti di sini, memberikan pelatihan, alat bantuan, tetapi kami juga akan ajak teman-teman memamerkan dan memasarkan wasranya di beberapa hight level event Bank Indonesia, sehingga nanti dikenal di level nasional,” ungkapnya.
Karena itu, ia berharap peserta yang lolos kurasi dapat menjalankan program ini dengan penuh komitmen. Sehingga memacu untuk tetap semangat dan giat serta profesional.
Pihaknya mendatangkan narasumber berpengalaman untuk membekali peserta, tentu dengan motif Kaltara yang bisa bersaing dengan produk lainnya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kaltara, Hj. Rachmawati Zainal mengapresiasi perkembangan fesyen hasil buah tangan UMKM Kaltara yang dinilai semakin berkembang. Bahkan, produk fesyen Kaltara dikagumi di sejumlah daerah lain di Indonesia.
“Contohnya kami mengadakan fesyen show di NTB dengan berkolaborasi Dekranasda Bali dan NTB, mereka sangat takjub. Padahal kita provinsi termuda, tapi kita dapat acungan jempol, bahkan karya kami di bawa ke Paris untuk diperagakan seperti tas dan tenun,” ungkapnya.
Khusus kerajinan tenus, Rachmawati menilai perkembangan cukup bagus. Ke depan, pihaknya akan terus mendorong pelaku UMKM terus berinovasi dengan mengutamakan ciri khas Kaltara agar lebih bagus lagi. (jkr)
Discussion about this post