TARAKAN – Berbagai upaya dilakukan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) untuk mengenalkan dunia bahari dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki, kepada masyarakat.
Di antaranya, seperti yang dilakukan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) XIII Tarakan, Selasa (7/2/2023), dengan memberi kesempatan kepada siswa SMA Hang Tuah mengunjungi dan mengenal lebih banyak KRI Sidat (851).
“Kunjungan para pelajar ke KRI salah satu upaya dari Lantamal XIII memperkenalkan TNI Angkatan Laut kepada para siswa. Dengan harapan para siswa mencintai Angkatan Laut, sekaligus dunia bahari kita,” ujar Komandan Lantamal XIII Tarakan melalui Aspotmar Letkol (Mar) M. Felix Papahan kepada awak media.
Menurutnya, siswa perlu mengetahui dunia bahari dan alutsista yang dimiliki TNI AL, karena 3/4 dari wilayah NKRI terdiri dari perairan.
Kegiatan ini sediri rutin dilakukan Lantamal XIII Tarakan apabila ada kapal perang yang sandar di dermaga Lantamal XIII Tarakan. Baik dari Koarmada I maupun Koarmada II.
“Kita menggilir sekolah-sekolah yang ada di Tarakan ini untuk berkunjung ke KRI atau yang sebut dengan istilah open ship,” tuturnya.
Sebelumnya, saat kedatangan sejumlah kapal perang beberapa waktu lalu, Lantamal XIII Tarakan pernah mengundang siswa dari dari sekolah Islam terpadu Ulul Albab, SMA Don Bosco, SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 untuk berkunjung.
Selain kepada siswa, pihaknya juga membuka diri bagi masyarakat yang ingin berkunjung, namun tetap melalui mekanisme karena menyesuaikan dengan kegiatan yang ada di Lantamal XIII Tarakan.
“Silakan, masyarakat bisa. Namun diharapkan tidak sendiri. Misalnya dari kelompok, dari RT juga boleh, dari perkumpulan juga boleh, dari majelis taklim, dari perkumpulan pemuda, Karang Taruna. Tinggal buatkan surat ditujukan ke Danlantamal atau ke Dansatrol, akan direspon,” tuturnya.
KRI Sidat (851) sendiri merupakan salah satu armada yang dimiliki satuan kapal patrol (satrol) Lantamal XIII Tarakan, Koarmada II Wilayah Timur. Kapal perang ini adalah jenis kapal cepat kelas PC – 43 berpeluru kendali ukuran 40 meter (KRC 40) yang dimiliki Indonesia.
Kapal untuk patroli dilengkapi tiga buah senjata, dua berada di belakang dan satu berada di depan. Ketiganya mampu menembus armor pelat baja. Kedua senjata yang berada di bagian kanan dan kiri geladak belakang berjenis sama, yakni Metraliur 12,7 berjenis Machine Gun dengan jangkauan hingga 1 kilometer.
Sedangkan senjata di bagian geladak depan yakni berjenis Meriam berdiameter 20 mm, mampu menjangkau hingga 2 kilometer. Kapal ini memiliki kapasitas maksimum 50 orang atau 50 ribu liter oli.
“KRI Sidat ini masuk jenis kapal patrol di bawah satuan kapal patrol Lantamal XIII Tarakan. Tanggung jawab operasinya, selain penegakkan hukum di wilayah kerja Lantamal XIII, juga melaksanakan penegakkan kedaulatan yang dikendalikan oleh Koarmada II,” ujar Komandan Satrol Lantamal XIII Tarakan Kolonel Laut (P) Yulius Azz Zaenal, S.H., M.Tr.Hanla.
Sementara itu, kesempatan berkunjung ke kapal perang ini diapresiasi salah satu pelajar SMA Hang Tuah. Baginya, ini merupakan kesan pertama melihat langsung kapal perang yang dimiliki TNI AL.
“Kesannya menjadi pengalaman yang bagus, baik sekali, karena pertama kali berkunjung ke kapal perang secara langsung. Apalagi di sekolah belajar materi-materi tentang kapal perang. Jadi bisa secara langsung dan bisa belajar banyak di dalam,” Siti Zulfa. (jkr)
Discussion about this post