TARAKAN – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tarakan Media Telekomunikasi mengawali bisnisnya di tahun 2023 dengan optimisme tinggi, setelah menambah 9 pelanggan baru untuk layanan fiber optik (FO).
Dari sejumlah pelangan baru itu, perusahaan plat merah milik Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan ini sukses menggaet sejumlah pihak swasta.
Yakni Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) PPKIA Tarakanita Rahmawati, Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Tarakan dan SMA Muhammadiyah Tarakan.
Ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan ketiga calon pelanggan tersebut di Gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Tarakan, Senin (2/1/2023), disaksikan juga Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes dan pejabat tinggi Pratama di lingkungan Pemkot Tarakan.
“Alhamdulillah tahun 2023 kita berlangganan dengan swasta. Dari STIMIK PPKIA, Bank BTN, juga dengan sekolah swasta yang diwakili SMA Muhammadiyah,” ujar Direktur Tarakan Media Telekomunikasi, Riskiyanto S.E kepada awak media.
Dengan kerja sama ini, pihaknya sekaligus merealisasikan harapan Wali Kota Tarakan selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM), agar unit bisnis fiber optik dapat melayani juga kalangan swasta.
Waktu kerja sama, menurut Riskiyanto, berlaku satu tahun. Selain ketiga calon pelanggan itu, juga terjalin kerja sama dengan SMKN 1, SMPN 1, SMPN 7, SMPN 13, SMP Muhammadiyah 2 dan Puskesmas Karang Rejo.
Dengan tambahan itu, jumlah pelanggan fiber optik kini mencapai 38 pelanggan. Semuanya berada pada jalur filber optik yang telah terbangun di tahap pertama lalu.
Tambahan pelanggan baru ini juga otomatis berdampak positif pada pendapatan Perumda Tarakan Media Telekomunikasi yang diperkirakan meningkat dari unit bisnis fiber optik.
Sebagai gambaran, dibeberkan Riskiyanto, pendapatan kotor dari unit bisnis fiber optik pada tahun 2022 mencapai Rp 1,1 miliar. Pihaknya masih menghitung pendapatan bersih yang diperoleh dari unit bisnis ini.
“Bersihnya ya mungkin 40 persennya dari pendapatan kotor itu. Dengan tambahan baru, kita pasti tambah pendapatan juga,” ungkapnya.
Sementara itu, pihaknya juga berencana untuk melanjutkan pembangunan jaringan fiber optik tahap kedua yang mencakup seluruh Tarakan. Namun, semua kembali pada dukungan Pemkot Tarakan, terutama untuk penyertaan modal. Karena diakui Riskiyanto, butuh investasi besar untuk merealisasikannya. (jkr)
Discussion about this post