TARAKAN – Pemerintah Pusat melanjutkan program Subsidi Angkutan Udara Perintis APBN ke wilayah terpencil dan perbatasan di Kalimantan Utara (Kaltara) pada tahun 2023.
Ditandai dengan peresmian penerbangan perdana oleh Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Drs. H. Zainal Arifin Paliwang S.H, M.Hum di Bandara Juwata Tarakan, Sabtu (7/1/2023).
Hadir juga Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes, Plt Kepala UPBU Tarakan Ceppy Triono dan jajarannya serta manajemen Susi Air selaku maskapai yang melaksanakan program tersebut.
“Kita bersyukur bahwa sejak tahun 2015, hingga saat ini sudah terlaksana hingga 8 tahun. Kita harapkan subsidi ini setiap tahun ada,” harap Gubernur dalam sambutannya.
Sementara itu, Plt Kepala UPBU Juwata Tarakan Ceppy Triono menegaskan program ini merupakan peran serta nyata Pemerintah Pusat meningkatka konektifitas dan mengatasi persoalan logistik di daerah Terpencil, Tertinggal, Terluar dan Perbatasan (3TP).
“Kami Korwil Tarakan dalam keperintisan ini telah sewindu atau 8 tahun hadir untuk memberikan pelayanan keperintisan untuk masyarakat Kalimantan Utara, mulai tahun 2015 dengan hanya pelayanan terhadap 9 rute penumpang hingga tahun ini telah menjadi 16 rute perintis penumpang dan 5 rute perintis kargo yang kami berikan pelayanan,” ujar Ceppy Triono dalam sambutannya.
Rute perintis ini menghubungkan daerah pedalaman seperti Long Bawan, Long Layu, Binuang, Long Sule, Long Ampung, Long Alango, Long Pujungan ke kota Kabupaten Malinau, Nunukan, Tarakan maupun ibukota propinsi di Tanjung Selor.
Sebanyak 1.976 penerbangan penumpang dan 624 penerbangan kargo rencana diprogramkan tahun 2023 ini dengan target penumpang yang terlayani sekitar 19.500 penumpang dan 202.000 kg atau sekitar 202 ton kargo.
Sebagai perbandingan, tahun 2022, program penerbangan perintis ini melayani 16 rute angkutan penumpang dan 5 rute kargo dengan hasil sampai dengan akhir tahun sudah mengangkut hampir 19.000 lebih penumpang dan 231 ton barang kargo.
Diakui Ceppy, penerbangan perintis saat ini menjadi ujung tombak dalam pelayanan jasa angkutan udara di Indonesia.
“Melalui kegiatan ini kita bisa lihat bagaimana kita bisa menembus pedalaman hutan di Kalimantan, menjangkau pulau terluar di Indonesia dan bahkan menghubungkan daerah–daerah di perbatasan negara tetangga dengan ibu kota pemerintahan daerah.
Sewindu perintis korwil Tarakan merupakan wujud nyata atas keberadaan pemerintah sangat terasa pada kegiatan angkutan udara perintis ini. Warga masyarakat di Long Bawan, Long Apung bahkan di Long Pujungan bisa berbelanja kebutuhan mereka di kota kota besar terdekat seperti Malinau, Nunukan dan Tarakan.
Perintis Kargo khususnya, diperuntukan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di daerah 3T, pemerintah mencoba hadir dengan pelayanan perintis kargo, dimana adanya keterbatasan sarana transportasi menyebabkan harga bahan kebutuhan masyarakat meningkat tinggi di bandingkan dengan harga barang di kota. (jkr)
Discussion about this post