TARAKAN – Usai melaksanakan apel siaga di Sebatik, Nunukan, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian, Dr. Jan S. Maringka menghadiri dialog dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait di Kayan Multi Function Hall Hotel Tarakan Plaza, Sabtu (12/11/2022) malam.
Kegiatan dengan tema ‘Dialog Jaga Pangan Monitoring dan Evaluasi Ketahanan Pangan Mewujudkan Kedaulatan Pangan di Provinsi Kalimantan Utara’ itu dihadiri juga Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara Dr. H. Suriansyah M.AP, Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes, mantan Wakil Gubernur Kaltara H. Udin Hianggio, kelompok tani wanita dan stakeholder terkait lainnya.
Tujuan kegiatan itu adalah meningkatkan sinergitas dan integritas antar instansi/sektoral untuk mengawal tercapainya Misi Kementerian Pertanian. Yaitu mewujudkan ketahanan pangan, meningkatkan nilai tambah dan daya saing pertanian, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan prasarana Kementerian Pertanian.
Sebagai salah satu fungsi kontrol internal, keberadaan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) memiliki peran penting dalam penyelenggaraan good governance. Tugas dan fungsi pengawasan akan semakin optimal jika dilaksanakan secara terpadu sinergi dengan APIP lainnya seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan instansi penegak hukum lainnya, seperti Kejaksaan Republik Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Program jaga pangan bertujuan untuk memastikan kondisi ketersediaan, akses, keamanan, dan stabilitas terkait ketahanan pangan. Program Jaga Pangan telah dilaksanakan di wilayah perbatasan dari Sabang sampai dengan Merauke yaitu wilayah perbatasan Sabang, Aruk, Entikong, Talaud, Rote, Atambua dan Merauke.
Kedaulatan pangan harus menjadi komitmen bersama sehingga untuk mencapainya tidak harus melalui gerakan besar, tetapi dengan gerakan kecil yang dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan. Inspektorat Jenderal berkomitmen menjaga pangan melalui pengawasan baik di kegiatan prioritas maupun super prioritas. Gerakan ini pun melibatkan forkopimda agar terdapat pemahaman yang sama tentang menjaga pangan untuk kepentingan masa depan bangsa.
Ketahanan pangan menjadi faktor krusial dalam menghadapi tantangan krisis pangan global. Harapan agar semua komponen masyarakat di Kota Tarakan dapat mendorong produksi komoditas pertanian agar ketahanan pangan di Kota Tarakan dapat terjaga.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian terus melakukan pembangunan pertanian di kawasan perbatasan sebagai wujud komitmen dalam melakukan pemerataan pembangunan nasional. Hal tersebut penting dilakukan karena wilayah perbatasan juga merupakan beranda terdepan dan etalase bangsa.
Dalam kurun waktu 2020 sampai dengan 2022 telah dialokasikan anggaran di Provinsi Kalimantan Utara total senilai Rp 23.754.511.000,00. Khusus untuk tahun 2022, anggaran yang dialokasikan di Provinsi Kalimantan Utara senilai Rp 5.419.436.000,00.
Di antaranya adalah pemberian bantuan benih padi sebanyak 1.250 Kg senilai Rp78.500.000,00, ternak sapi sebanyak 80 ekor senilai Rp 1.240.000.000,00, perluasan tanaman lada seluas 50 hektare senilai Rp 985.00.000,00, perluasan kawasan cabai seluas 30 hektare senilai Rp 360.000.000,00,
Selain itu, diberikan juga bantuan alat dan mesin pertanian sektor tanaman pangan sebanyak 64 unit senilai Rp 2.178.440.000, alat dan mesin pertanian sektor horti sebanyak 7 unit senilai Rp 848.936.000,00, pengembangan saluran irigasi sebanyak 9 unit senilai Rp 527.000.000,00 yang tersebar di Kabupaten Malinau, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan. (*)
Sumber: Balai Karantina Pertanian Tarakan
Discussion about this post