NUNUKAN – Wakil Bupati (Wabup) Nunukan H. Hanafiah S.E, M.Si membuka Rembuk Stunting dan Desiminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Kabupaten Nunukan di ruang pertemuan lantai V Kantor Bupati Nunukan, Kamis (29/9/2022).
Turut hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Serfianus, Kepala Bappeda Litbang Raden Iwan Kurniawan, perwakilan Dinas Kesehatan, sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, lurah dan kepala desa. Tema kegiatan ‘Bersinergi mencegah dan mengatasi stunting’.
Dalam sambutannya, wabup membeberkan jumlah balita sasaran di Nunukan pada tahun 2021 sebanyak 11.967 anak, jumlah balita pendek dan sangat pendek sebanyak 1.927 anak atau 16,10 persen dari total balita yang ada.
Kondisi tersebut menjadi tantangan untuk diselesaikan pada tahun mendatang mengingat Presiden Republik Indonesia menetapkan target 14 persen penurunan stunting pada tahun 2024.
“Untuk itu selaku kepala daerah saya sangat mendukung dilaksanakannya aksi ke-3 Konvergensi Percepatan Penurunan tunting (KP2S). Rembuk stunting ini merupakan suatu kegiatan preventif mengantisipasi bertambahnya balita stunting dan strategi penanganannya secara komprehensip sekaligus merupakan salah satu aksi dari konvergensi percepatan penurunan stunting,” ucap wabup.
Seperti diketahui stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak baik pertumbuhan tubuh maupun otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama, sehingga anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Stunting memberikan dampak buruk pada anak, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
“Melalui momentum ini saya sangat berharap komitmen kita bersama agar hasil dari rembuk stunting ini disusun rencana intervensi spesifik maupun sensitif,” harap wabup.
Wabup juga berharap agar pimpinan perangkat daerah, camat, lurah hingga kepala desa segera melakukan mobilisasi dan penanganan kepada penderita stunting.
Bahkan apabila menemukan kondisi masyarakat yang belum tertangani seperti penderita gizi buruk agar dapat segera mengambil tindakan cepat. (Mar/Mar/Tus)
Discussion about this post