NUNUKAN – Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid S.E, M.M, Ph.D mengukuhkan Komandan Kodim (Dandim) 0911/Nunukan Letkol Inf Albert Frantesca sebagai Bapak Asuh Anak Stunting.
Acara yang digelar di Ruang Rapat VIP Lantai 4 Kantor Bupati Nunukan, Jumat (7/10/2022) dihadiri unsur forkopimda, pimpinan Instansi vertikal, kepala organisasi perangkat daerah, serta Ketua TP PKK Nunukan.
Permasalahan stunting saat ini menjadi ancaman yang serius dan butuh penanganan secara tepat dan cepat. Data saat ini hingga 2022 menujukkan jumlah anak stunting di Indonesia mencapai angka 24,4 persen, turun dibandingkan 2021 yang mencapai 30,8 persen.
Dalam sambutannya, Bupati Laura dalam menegaskan bahwa persoalan stunting tidak boleh dipandang sebelah mata. Karena dalam jangka panjang, stunting sangat mengancam kualitas generasi muda.
“Anak-anak stunting perpotensi mengalami penurunan kecerdasan, gangguan mental dan di usia dewasa sangat berisiko terkena penyakit-penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes, jantung dan lain sebaginya,” tegas bupati.
Karena pentingnya penanganan stunting bupati menekankan perlu gerakan yang masif, terorganisir dan melibatkan seluruh stakeholder terkait. Mulai dari tenaga kesehatan, jajaran pemerintah dari RT, para penggerak pemerhati kesehatan, ibu-ibu PKK hingga TNI/Polri.
Selain itu, penanganan stunting juga membutuhkan figur panutan dan memiliki kepedulian terhadap persoalan ini. Dandim 0911/Nunukan dinilai sosok tepat untuk mengemban amanah itu.
“Saya percaya dengan kredibiltas, kapabilitas dan jaringan yang beliau miliki, penanganan stunting di Kabupaten Nunukan akan semakin efektif dan efisien, sehingga dalam jangka panjang angka stunting di Nunukan bisa turun secara signifikan,” tutup bupati.
Sementara itu, Dandim 0911/Nunukan Letkol Inf Albart Frantesca berterima kasih kepada Pemkab Nunukan yang telah melantik sebagai Bapak Asuh Anak Stunting.
“Kami juga sudah menjalankan program ini dan sudah mengangkat 2 anak, per tiga bulan kita yang memenuhi gizi si anak mulai dari makannya 4 sehat 5 sempurna, pengobatannya dan segala macam. Jadi setiap per tiga bulan kita cari 2 lagi seperti itu, jadi menjadi anak kita, seperti anak kita sendiri,” ungkapnya. (dew/dan/titus)
Sumber: Bagian Prokompim Setda Nunukan
Discussion about this post