TARAKAN – Kick Boxing kini hadir di Tarakan. Meski baru, cabang olahraga (cabor) beladiri kombinasi ini siap mengukir prestasi di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) I Kalimantan Utara (Kaltara).
Kehadirannya ditandai dengan pengukuhan Pengurus Kota (Pengkot) Persatuan Kick Boxing Indonesia (KBI) Tarakan di Hotel Galaxy Tarakan, Minggu (2/10/2022). Rudy Limantara menakhodai organisasi ini untuk satu periode ke depan.
Ia dan jajarannya dilantik oleh Ketua Pengprov KBI Kaltara Chito Karno, disaksikan juga Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tarakan Rukisah Saleh dan sejumlah perwakilan pengurus cabor.
Rudy Limantara sebenarnya bukan baru memegang cabor. Sebelumnya, pria yang juga berprofesi sebagai notaris ini pernah menjabat Ketua Pengkot Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) Tarakan dan sukses berprestasi di Porprov Kutai Kartanegara kala Tarakan masih bergabung dengan Kaltim.
Kini, Rudy Limantara mengemban amanah baru memimpin cabor kick boxing. Meski dianggapnya sulit, namun ia bertekad bisa melahirkan atlet berprestasi.
“Insya Allah dalam kepengurusan saya ada lahir atlet atlet kick boxing dari Tarakan, setidak-tidaknya untuk kita bisa berbicara,” ujar Rudy Limantara dalam sambutannya.
Porprov I Kaltara menjadi bidikkan Pengkot KBI Tarakan terdekat. Karena itu, pihaknya telah menyiapkan 9 atlet untuk turun di semua nomor tanding. Dua di antaranya atlet putri.
“Pada saat ini ada atlet kita, 5 yang dari Tarakan yang kita ikut TC (training center) di Bulungan untuk persiapan Pekan Olahraga Provinsi. Kemudian ada 4 yang tetap TC di Tarakan karena terkait dengan pekerjaannya,” bebernya.
“Tidak muluk-muluk, kami akan berusaha sekuat tenaga dalam Pekan Olahraga Provinsi ini. Saya targetkan bisa membantu Kota Tarakan untuk 2 medali emas,” tegasnya akan target yang diusung di porprov.
Struktur kepengurusan Pengkot KBI Tarakan sendiri terbilang ramping. Jumlahnya tidak lebih dari 10 orang. Rudy Limantara sengaja membentuk sedikit pengurus untuk memaksimalkan kerja pengurus.
“Kepengurus KBI ini kita ringkas saja, tidak terlalu banyak orang, karena makin banyak orang semakin pusing kita mengaturnya, kami murni sebagai pengurus, bukan penggemuk,” ungkapnya. (jkr)
Discussion about this post