TARAKAN – Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kalimantan Utara (Kaltara) hanya mengusulkan untuk mempertandingkan nomor pool di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) I Kaltara.
Pengprov POBSI Kaltara telah menyusun Technical Handbook (THb), di antara isinya membahas nomor pertandingan.
Jika mengacu pada Pekan Olahraga Nasional (PON), cabang biliar sebenarnya mempertandingkan tiga nomor. Selain pool, juga carom dan snooker atau English biliard.
Namun, POBSI Kaltara hanya mempertandingkan nomor pool karena mempertimbangkan sarana di Kaltara, terutama di Tarakan yang menjadi venue cabang biliar, hanya memiliki meja untuk pertandingan nomor pool.
“Kita juga harus melihat kondisi daerah kita, apa saja venue yang bisa dipertandingkan di Kaltara ini,” ujar Ketua Pengprov POBSI Kaltara Ir. Mustafa Dg Manasse S.H, M.H.
“Kami hanya melaksanakan pertandingan pool. Dibagi dalam dua disiplin, disiplin A mempertandingkan single bola 8, bola 9 dan dobel bola 8, bola 9. Disiplin B itu bola 10 dan bola 15 single dan double putra juga. Kalau putrinya masuk non kategori, kami hanya mempertandingkan bola 9 dan bola 10,” bebernya kepada awak media, Rabu (31/8/2022).
Total, akan ada 14 medali emas, 14 perak dan 28 perunggu yang akan diperebutkan di cabang biliar.
Dalam hal teknis pertandingan, pihaknya juga bakal menerapkan aturan bahwa atlet yang bermain di disiplin A, tidak diperbolehkan tampil di disiplin B.
“Misalnya player A bermain di bola 8 atau 9 (disiplin A), dia tidak boleh bermain di disiplin B (bola 10 dan bola 15). Misalnya seorang atlet serba bisa, dia harus memilih mau bermain di mana, sehingga ada pemerataan,” tuturnya.
Mengenai jadwal pertandingan, Mustafa masih menunggu jadwal yang disusun Panitia Besar (PB) Porprov. Namun, informasi yang diperolehnya direncanakan digelar November 2022.
Mengenai venue pertandingan, Mustafa tidak mengaku tidak menemui kendala. Karena Nine Ball dianggap layak sebagai tempat pertandingan yang memiliki 21 meja biliar. Pihaknya tinggal berkoordinasi dengan pengelola.
Sementara untuk wasit, pihaknya berencana menggunakan wasit lokal yang telah dibekali pelatihan dan sertifikat. Namun, jika kurang, pihaknya akan berkoordinasi dengan PB POBSI.
Mustafa berharap, Porprov menjadi ajang untuk mencari atlet biliar potensial untuk mewakili Kaltara berlaga di Pra PON dan PON.
“Mudah-mudahan hasilnya nanti ini yang juara kita masukkan TC untuk persiapan Pra PON. Jadi berjenjang,” harapnya.
Ia juga mengharapkan Pemprov Kaltara melalui KONI Kaltara memperhatikan cabor yang dipertandingkan di porprov. (jkr)
Discussion about this post