TARAKAN – Longsor mengakibatkan satu orang meninggal dunia terjadi di jalan Anggrek II RT 15 Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kamis (18/8/2022).
Korban bernama Galih (25), tak sempat menyelamatkan diri setelah tertimpa longsoran tanah saat melakukan penggalian di lokasi dengan kondisi lereng perbukitan sekira pukul 16.00 Wita.
Musibah itu dibenarkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan Yonsep. Dipastikan meninggal dunia setelah jasad korban dievakuasi dengan menggunakan kantong jenazah yang disiapkan Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan.
Ia juga menginstruksikan anggotanya turut mengevakuasi korban bersama tim rescue dibantu warga.
“Sudah dibawa ke rumah sakit, sudah kembali ke rumah. Nanti anggota saya minta untuk mendatangi tempat di sana, memastikan bahwa jenazah sudah kembali,” ujar Yonsep dikonfirmasi jendelakaltara.co melalui sambungan telepon.
Proses evakuasi korban, menurut Yonsep, membutuhkan waktu cukup lama. Pihaknya sendiri menerima informasi sekira pukul 16.30 WITA. Sementara tim selesai melakukan penanganan sekira pukul 18.10 WITA.
Yonsep menilai, lokasi tidak bisa diakses dengan alat berat. Sehingga tim dan warga hanya menggunakan peralatan manual untuk menggali longsoran.
Terkait kronologi musibah, Yonsep mendapatkan informasi bagi sebelum tertimbun longsor, korban melakukan penggalian tanah di lokasi yang kondisinya lereng perbukitan dengan kemiringan diperkirakan mencapai 180 derajat.
“Memang informasinya digunakan untuk penimbunan manual, diisi di pick up,” tuturnya.
Yonsep kembali mengimbau masyarakat agar tidak melakukan penggalian secara manual di perbukitan jika tidak memiliki izin. Karena dengan izin itulah bisa dilakukan analisis risiko yang kemungkinan terjadi.
“Kalau tidak berizin itu berisiko. Ini yang kita imbau kepada masyarakat kalau melakukan penggalian seperti itu harus melakukan izin dulu, karena ada tim yang mengalisis tentang layak atau tidak,” imbaunya. (jkr)
Discussion about this post