TARAKAN – Dalam kunjungannya ke Kalimantan Utara (Kaltara), Jumat (19/8/2022), Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyempatkan meninjau Bandar Udara Juata Tarakan dan Pelabuhan Malundung.
Kunjungan Menhub didampingi Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes serta sejumlah jajaran Kementerian Perhubungan dan PT Pelindo Tarakan, melihat aktivitas di fasilitas milik pemerintah pusat tersebut.
Dalam kesempatan mengunjungi Pelabuhan Malundung, Menhub Budi Karya Sumadi juga mendengarkan rencana pengembangan pelabuhan yang akan dilakukan PT Pelindo, untuk mendukung aktivitas bongkar muat maupun penumpang di pelabuhan terbesar di Tarakan itu.
Menhub Budi Karya Sumadi sendiri mendorong pelabuhan Malundung dapat melakukan ekspor langsung ke sejumlah negara. Karena itu, Menhub menyarankan untuk memenuhi kuantitas produk yang akan diekspor.
“Kalau direct call itu jangan ke Singapura atau Malaysia, minimal ke Hongkong. Jadi saya minta Pelindo juga secara sistematis melihat peluang itu, bekerjasama dengan pak bupati. Kalau memang nanti volumenya itu banyak maka bisa kita lakukan, tapi kalau volumenya sedikit kita jangan menginduk pada pelabuhan dari luar, tapi harus dari pelabuhan-pelabuhan kita sendiri,” ungkapnya kepada awak media.
Hal itu menjawab keinginan pengusaha agar produk Kaltara bisa diekspor langsung melalui pelabuhan Malundung, tanpa transit di pelabuhan Surabaya, Jakarta atau Makassar.
Menurut Menhub, saat ini Pelabuhan Malundung bisa saja mengirim produk-produk tertentu yang kuantitasnya telah memenuhi. Seperti playwood yang direct langsung ke negara tujuan. Tetapi jika belum memenuhi kuantitas, Menhub sarankan tetap melalui pelabuhan yang lain.
Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes sendiri sempat menyinggung hal itu dalam kesempatan tersebut dan berharap persoalan ini dapat dicarikan solusinya oleh Menteri Perhubungan.
“Terima kasih pak menteri atas semua perhatiannya dan mudah-mudahan pak menteri bisa datang lagi ke sini. Karena masih banyak saya kira yang kita ingin dorong di sini, termasuk masalah ekspor langsung yang tadi dilaporkan bahwa memang plywood yang baru bisa expor langsung, sebagiannya masih transit di Surabaya dan ada juga di Jakarta,” beber wali kota.
Selama ini, pengusaha harus mengirim terlebihdulu ke Surabaya atau Jakarta yang menambah biaya transportasi serta membuat harga-harga produk asal Kaltara kurang kompetitif.
Sedangkan Kaltara sendiri memiliki sejumlah produk unggulan yang berpotensi diekspor karena produksinya yang cukup besar. Seperti hasil kelautan dan perikanan, rumput laut dan sarang burung. Semua itu biasanya dikirim melalui Pelabuhan Malundung.
“Mudah-mudahan itu juga bisa menambah nilai ekonomi dari produk dalam negeri kita dan bisa lebih kompetitif di luar negeri lagi,” harap wali kota.
Dalam kesempatan itu, wali kota mengapresiasi dukungan Menteri Perhubungan dalam memenuhi kebutuhan warga terhadap transportasi.
“Luar biasa saya kira respon pak menteri, terutama mengenai harga tiket yang menjadi keluhan masyarakat juga, sudah direspon secara langsung tadi, menelepon langsung ke maskapai. Mudah-mudahan hasilnya bisa kita lihat dalam waktu yang tidak terlalu lama,” tuturnya.
Wali kota juga mengapresiasi dukungan Menhub terhadap pengembangan infrastruktur perhubungan di Tarakan dan Kaltara. Wali kota berharap dukungan terus mengalir karena Tarakan dan Kaltara merupakan etalase negara yang berbatasan langsung dengan Malaysia. (jkr)
Discussion about this post