TARAKAN – Koordinator Wilayah (Korwil) Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kalimantan Utara (Kaltara) menyatakan kesiapannya jika dipercaya menggelar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) I.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltara terus mempersiapkan perhelatan pesta olahraga prestasi multi even pertama di Bumi Benuanta itu. Di antaranya adalah menentukan cabang olahraga yang akan dipertandingkan.
Terkait hal itu, Ketua Korwil IMI Kaltara Sulis Krisbowo mengaku telah memenuhi syarat memiliki pengurus cabang minimal di tiga kabupaten dan kota. Yakni di Tarakan, Bulungan dan Malinau.
“Kepengurusan IMI di kabupaten kota, yang SK (surat keputusan) masih hidup dan baru terbentuk ada 3 sesuai persyaratan cabor yang dipertandingkan di Poprov. Yaitu Kabupaten Bulungan, Malinau dan Tarakan. Namun di Nunukan sudah melaksanakan muscab tinggal menunggu rekomendasi dari Ketua KONI Nunukan,” ujar Sulis Krisbowo kepada awak media, Minggu (31/7/2022).
Bahkan pria yang juga anggota Polri ini optimistis cabang balap motor porprov akan diikuti 5 kabupaten dan kota, menyusul akan dibentuknya Korwil IMI Kabupaten Tana Tidung (KTT).
Cabang balap motor juga didukung sirkuit. Di mana untuk nomor road race bisa dilombakan di Bulungan yang memiliki sirkuit permanen. Sedangkan untuk grasstrack dimainkan di Tarakan.
“Insya Allah kita rencanakan ada 2 kelas, road race dan grasstrack, sesuai Pra PON dan PON memang kelas ini yang dilombakan. Road race insya Allah dilaksanakan di Bulungan karena dari segi sarana juga ada sirkuit permanen di Kilo 9,” ujar Ketua Korwil IMI Kaltara Sulis Krisbowo.
“Untuk cabang grasstrack insya Allah kita mainkan di Tarakan. Mungkin di daerah bumi perkemahan (Binalatoeng). Sirkuit itu sudah jadi, tinggal memperbaiki sedikit,” lanjutnya diwawancarai awak media, Minggu (31/7/2022).
Pihaknya tinggal menyusun teknis pertandingan, terutama terkait kendaraan. Menurut Krisbowo, kendaraan bisa disiapkan penyelenggara untuk menjaga netralitas saat lomba. Namun jika itu dilakukan, butuh anggaran besar karena setidaknya 10 motor disiapkan untuk cabang road race maupun grasstrack.
Namun, jika kemampuan anggaran terbatas, pihaknya menyerahkan kepada pembalap untuk menyiapkan kendaraan sendiri. Tinggal memperketat teknis persyaratan kendaraan saat lomba.
“Kalau anggaran pemerintah dari provinsi atau KONI ada, kita belikan motor standar. Tapi kalau tidak ada paling tidak kita sampaikan kepada peserta, kelas dilombakan ini sesuai kejuaraan biasa. Jadi mereka bawa masing-masing, tinggal teknis di lapangan yang kita perketat,” tuturnya.
“Kalau kita sudah siap, tinggal teknis saja di lapangan,” tambah Krisbowo. (jkr)
Discussion about this post