NUNUKAN – Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid S.E, M.M, Ph.D membuka sosialisasi Program BPJS Ketenagakerjaan bagi imam, khotib, guru ngaji, guru sekolah minggu dan pendeta di Kabupaten Nunukan.
Program ini merupakan kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan, BPJS Ketenagakerjaan, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Nunukan dan Bank Kaltimtara.
Acara digelar di Ruang Serbaguna Lantai 5 Kantor Bupati Nunukan, Rabu (10/8/2022), dihadiri juga Asisten Pemerintahan dan Kesra, Ketua Baznas Nunukan, Wakil Ketua III Baznas Kaltara, serta Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Tarakan.
Dalam sambutannya, bupati mengatakan pembinaan umat beragama memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan manusia di Indonesia. Demikian juga di Nunukan, pembangunan mental spiritual juga menjadi penentu keberhasilan pembangunan secara keseluruhan.
Menurut bupati, pembangunan di Nunukan bukan hanya mengejar keberhasilan secara fisik material saja, tetapi juga mendorong pembangunan secara mental spiritual yang bertumbuh dengan baik, sehingga ada keseimbangan dalam tujuan pembangunan yang ingin dicapai.
“Hal ini menjadi perhatian pemerintah daerah mengingat kita ingin kemajuan pembangunan secara fisik yang ada di Nunukan ini memiliki dasar dasar yang kokoh, kuat dan mengakar di tengah– tengah masyarakat dengan mempertimbangkan nilai dan norma spiritual yang ada,” ujar bupati.
Bupati Laura melanjutkan, untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah daerah tentunya tidak bisa berjalan sendiri dan merasakan banyak terbantu oleh segenap alim ulama, tokoh agama dan pengurus rumah ibadah yang selama ini membina umatnya yang secara tidak langsung telah membentuk karakter masyarakat yang bisa bersinergi dalam mensukseskan berbagai program kerja pemerintah.
“Oleh karenanya, saya secara pribadi dan pemerintah daerah menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh komponen masyarakat, khususnya segenap alim ulama, imam, khotib, guru ngaji, guru sekolah minggu, dan pendeta di Kabupaten Nunukan yang sudah berjerih lelah dan terus berkomitmen membina kehidupan umat beragama,” ungkapnya.
Disamping itu, pemerintah daerah sendiri hingga saat ini berkomitmen akan hal tersebut. Di antaranya dengan mendorong keterlibatan para pihak seperti BPJS Ketenagakerjaan, Baznas dan Bank Kaltimtara untuk mendukung para imam, khotib, guru ngaji, guru sekolah minggu, dan pendeta dalam menjalankan tugas mulianya.
Kegiatan hari ini ditandai dengan penyerahan kartu BPJS Ketenagakerjaan dan penyerahan santunan kematian bagi ahli waris imam dari BPJS Ketenagakerjaan.
“Saya berharap kerjasama ini tidak berhenti sampai disini, mari kita terus bergandengan tangan untuk dapat menciptakan suasana kerja, kenyamanan kerja dan jaminan yang layak bagi pekerja, dalam hal ini bagi alim ulama, imam, khotib, guru ngaji, guru sekolah minggu, dan pendeta bila terjadi sesuatu saat menjalankan tugasnya,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Nunukan Ustadz Zahri Fadli mengatakan, penerima bantuan BPJS Ketenagakerjaan ini diberikan kepada mereka yang tidak memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan. Berdasarkan data, jumlahnya mencapai 1.500 orang.
Baznas Nunukan membantu dalam membayar iuran bulanan. Sesuai data yang masuk, baru 449 kartu yang telah selesai dan sisanya masih menunggu data yang dikirimkan oleh Bagian Kesra Setda Nunukan.
Dalam kesempatan juga dilaksanakan penandatangan MoU antara Baznas Nunukan dan BPJS Ketenagakerjaan Tarakan, penyerahan secara simbolis kartu BPJS Ketenagakerjaan, serta penyerahan santunan kematian bagi ahli waris imam dari BPJS Ketenagakerjaan. Setelah acara seremoni pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi. (Tim Liputan)
Sumber: Bagian Prokompim Setda Nunukan
Discussion about this post