TARAKAN – Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes Borneo Climbing Competition (BCC) di Stadion Datu Adil, Tarakan, Sabtu (27/8/2022). Kejuaraan ini diikuti sejumlah atlet di Kalimantan Utara (Kaltara).
Kegiatan ini merupakan gawean Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam (IMPA) Universitas Borneo Tarakan (UBT) bekerja sama Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kalimantan Utara (Kaltara).
Besar harapan wali kota, melalui kejuaraan ini, lahir atlet-atlet yang kelak menjadi penerus prestasi panjat tebing Kaltara yang telah berprestasi di tingkat nasional dan internasional.
“Karena Kaltara ini juga salah satu daerah yang memproduksi atlet-atlet baik tingkat nasional maupun tingkat dunia, tentu harapan kita bahwa kegiatan pada hari ini juga adalah bagian untuk mencari bibit-bibit baru untuk melanjutkan prestasi yang sudah ditorehkan senior-seniornya itu,” harap wali kota.
Prestasi panjat tebing Kaltara cukup baik. Pada Asian Games di Palembang, 2018, atlet Kaltara mempersembahkan medali perak bagi Indonesia. Sedangkan pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Kelompok Umuk (KU) 2021 di Aceh, atlet Kaltara mempersembahkan emas.
Prestasi tersebut diharapkan wali kota dapat dipertahankan, dengan tentu didukung komunitas panjat tebing, termasuk yang dilakukan IMPA UBT untuk mencari bibit-bibit atlet.
“Saya sampaikan terima kasih dan selamat kepada Federasi Panjat Tebing Indonesia Provinsi Kalimantan Utara Khususnya adik-adik Ikatan Mahasiswa Pencinta Slam yang sudah menginisiasi kegiatan ini,” ungkap wali kota.
Bagi FPTI Kaltara, kejuaraan ini menjadi ajang pemanasan menuju even lebih besar seperti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), kejurnas hingga Pra Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Ini salah satu ajang dalam persiapan porprov, karena baru kali ini atlet Kaltara berkompetisi karena dua tahun terakhir pandemi makanya kompetisi tidak terlaksana,” ujar Sekretaris FPTI Kaltara Kamaruddin.
Ajang ini sekaligus menjadi awal bergairahnya lagi pembinaan panjat tebing di Kaltara. Ke depan bakal digelar Porprov I Kaltara. Selain itu dipersiapkan juga kejurnas kelompok umur serta persiapan Pra PON.
Kompetisi ini sendiri merupakan hajatan IMPA UBT yang sedianya digelar di kampus mereka. Karena fasilitas yang kurang mendukung, sehingga dialihkan ke Stadion Datu Adil.
“Awalnya kami akan melaksanakan di Universitas Borneo Tarakan karena ada wall di sana, tetapi untuk kesiapan kampus sendiri belum memadai, contohnya belum ada lantai, di sana masih berpasir. Kalau sesuai SOP, alat-alat tidak boleh mengenai pasir,” ujar Ketua Panitia Rizki Nasrullah.
Pihaknya sendiri awalnya ingin melaksanakan ekspedisi tebing. Karena kekurangan alat, ditambah usulan senior IMPA UBT untuk menggelar kegiatan se-Kaltara, digelarlah kompetisi ini. (jkr)
Discussion about this post