TARAKAN – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) membuka kesempatan bagi masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara) untuk magang sekaligus bekerja di Jepang secara gratis.
Program ini telah disosialisasikan Kemnaker di Gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Tarakan, Sabtu (23/7/2022). Dibuka oleh Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes.
Program yang digagas sejak 1992 ini bekerja sama dengan Pemerintah Jepang. Namun baru pertama kali disosialisasikan di Kaltara sebagai wujud kepedulian pemerintah kepada masyarakat Indonesia.
“Karena kita melihat manfaat dari program ini sangat bagus untuk pengembangan potensi diri dari para peserta, sehingga Kaltara sebagai salah satu provinsi yang berbatasan dengan negara-negara lain menjadi pilihan,” ujar Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan vokasi Pemagangan Kemnaker Ali Hapsah.
“Tentu saja ini karena respon dari pemerintah daerahnya juga cukup baik. Itu juga yang membuat kita lebih semangat untuk bisa datang ke sini dan melaksanakan proses sosialisasi hari ini,” lanjutnya kepada awak media, ditemui disela kegiatan
Kemnaker sendiri tidak membatasi jumlah peserta di seluruh Indonesia, selama memenuhi persyaratan. Namun tidak mudah untuk bisa lulus. Karena seleksi ketat dan berlaku sistem gugur di setiap tahapan.
Disamping itu, untuk bisa digelar seleksi di suatu daerah, Kemnaker menentukan jumlah peserta minimal 150 orang. Kurang dari itu, seleksi tidak digelar.
Jika itu terjadi, ia menyarankan masyarakat mengikuti seleksi di provinsi yang melaksanakannya. Misalnya yang paling terdekat pada September di Makassar, Sulawesi Selatan. Warga Kaltara bisa mengikutinya.
“Di sini juga banyak orang-orang Sulawesi. Ya bisa saja seleksi yang akan dilaksanakan nanti di Makassar dihadiri oleh masyarakat dari Kaltara,” tuturnya.
Jika semua peserta seleksi lulus, maka akan diberangkatkan seluruhnya. Untuk mengetahui informasi di mana saja seleksi dilaksanakan, Ali Napsah mengarahkan untuk kontak langsung Kemnaker atau follow media sosial Kemnaker baik Facebook, Instagram maupun channel YouTobe.
Menurut Ali Napsah, bukan tidak mungkin program ini bisa dilaksanakan setiap tahun. Bahkan ada provinsi yang bisa berulang kali menggelarnya dalam setahun. (jkr)
Discussion about this post