TARAKAN – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menargetkan dapat memperoleh 1 kursi Dewan Perwakilan Republik Indonesia (DPR RI) di Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Utara (Kaltara) pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Hal itu ditegaskan Presiden PKS Ahmad Syaikhu kepada awak media saat tiba di bandara Juwata Tarakan, Kamis (23/4/2022). Ia berkunjung ke Bumi Benuanta dalam rangka melaksanakan tugasnya sebagai Anggota Komisi I DPR RI.
Menurut Ahmad Syaikhu, berdasarkan amanah Musyawarah Majelis Syuro, DPP PKS manargetkan bisa mencapai minimal 15 persen atau 86 kursi DPR RI pada Pileg 2024 nanti. Jumlah itu mengalami kenaikan dibandingkan hasil Pileg 2019 yang hanya meraih 50 kursi.
Di antara target itu, Kaltara ditargetkan dapat menyumbang 1 kursi DPR RI. Karena itu, Kaltara mendapat perhatian serius dari DPP PKS, karena berdasarkan hasil Pileg 2019, PKS belum mampu meraih kursi di dapil Kaltara.
“Oleh karena itu saya sengaja untuk hadir ke wilayah-wilayah yang memang masih memiliki dapil-dapil kosong termasuk Kaltara memotivasi struktur di sana agar supaya dalam perhelatan Pemilu 2024 diarahkan lebih semangat dan insyaAllah akan bisa mendapatkan 1 kursi untuk DPR RI,” ujarnya.
“Targetnya kita ingin capai di DPR RI-nya dapat 1 kursi. Target yang provinsi kita serahkan pada DPW,” lanjutnya menjawab pertanyaan awak media di VIP Room Bandara Juwata Tarakan.
Dalam rangka itu, pihaknya juga telah melakukan persiapan menuju PIleg 2024. Di antaranya melakukan menjaring calon anggota legislatif dari sekarang.
“Hari ini kita sudah melakukan proses penjaringan caleg-caleg di PKS. Setelah dijaring, kita juga sudah melakukan penyaringan dan insyaAllah tahap berikutnya ada yang verifikasi caleg-caleg oleh tim profesional dan independent. Ini sedang kita masuki tahapan itu,” ungkapnya.
Adapun komposisi caleg PKS, menurut Ahmad Syaikhu, secara umum pihaknya mengikuti aturan Perundang-undangan bahwa seluruh caleg perempuan diberikan kuota minimal 30 persen. Namun, ia menginginkan caleg perempuan yang dicalonkan nantinya bisa memenangkan PKS.
Selain itu, caleg milenial juga mendapat porsi. Dimana DPP PKM mengambil kebijakan memberi kuota 30 persen untuk caleg milenial yang baru masuk dalam kancah perpolitikan.
Terdiri dari 15 persen laki-laki dan 15 persen yang perempuan, itu minimal, bisa jadi 1 daerah mungkin potensi caleg milenialnya lebih banyak kita sertakan juga lebih banyak,” tuturnya. (jkr)
Discussion about this post