TARAKAN – Ikatan Pemuda Selawesi Selatan (IPSS) Kalimantan Utara (Kaltara) mengecam keras pemilik akun @okelahgenk karena memposting kalimat bernada provokasi SARA.
Dalam komentarnya di salah satu media sosial, akun @okelahgenk memposting kalimat yang dinilai mengandung provokasi SARA. Tidak hanya itu, postingan tersebut juga mencatut nama IPSS.
Ketua Harian IPSS Kaltara Makbul menegaskan bahwa pemilik akun @okelahgenk bukan perwakilan IPSS. Melainkan oknum yang menggiring opini mengatasnamakan IPSS.
“Kami melihat ada oknum yang sengaja menciptakan opini yang mengatasnamakan Ikatan Pemuda Sulawesi Selatan. Hal itu menyakitkan kita semua dan saya yakinkan bahwa yang memposting di Instagram bukan perwakilan dari IPSS, itu adalah oknum,” tegas Makbul dalam konferensi pers di salah satu cafe di Tarakan, Kamis (12/5/2022).
Konferensi pers sendiri dihadiri juga pengurus harian IPSS Kaltara dan Dewan Penasehat seperti H. Ince A Rifai, Amin Tansi dan lain-lain.
Makbul menjelaskan bahwa pihaknya telah menelusuri pemilik akun tersebut, namun belum diketahui siapa pemiliknya.
Makbul meminta kepada pemilik akun untuk mempertanggungjawabkan postingannya secara hukum. Ia juga mengajak seluruh warga lintas suku di Kaltara lintas untuk menciptakan suasana yang harmonis di Kaltara.
“Kami juga mengharapkan saudara-saudaraku semua di Kaltara, kita sama-sama jangan memperkeruh suasana yang berpotensi konflik, apapun bentuknya dan secara khusus konten-konten propokatif, kita cegah untuk kita sebarluaskan,” pintanya.
Makbul meyakinkan bahwa IPSS adalah organisasi pemuda yang ingin melakukan yang terbaik. IPSS merupakan organisasi milik bersama yang ingin membantu siapa saja, tidak memandang suku, ras maupun agama.
Sementara itu Dewan Penasehat IPSS Kaltara Amin Tansi mengaku pihaknya langsung merespon ketika mendapatkan informasi tersebut.
“Kami dari Dewan Penasehat IPSS mengadakan rapat. Sebelum kami rapat, kami izin dengan orang tua, sesepuh yang ada di KKSS wilayah Kaltara. Dari rapat kami sepakat meminta kepada pengurus IPSS untuk menelusuri dan mencari tahu siapa pemilik akun ini,” tuturnya.
Dari hasil penelusuran, tidak ditemukan bahwa pemilik akun tersebut adalah pengurus atau anggota IPSS Kaltara. Karena itu, pihaknya menyerahkan kepada kepolisian untuk mengusut tuntas temuan ini.
Ia menegaskan, pihaknya punya tanggung jawab moral terhadap kegiatan yang dilakukan IPSS Kaltara. Sehingga jika ada kekeliruan atau kesalahan, pihaknya harus menasihati dan meminta kepada pengurus IPSS Kaltara untuk mempertanggungjawabkan.
Ia menegaskan bahwa pihaknya menginginkan suasana di Kaltara aman dan kondusif. Sebagaimana slogan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara yang menjadikan Kaltara Rumah Kita Bersama.
“Kita ingin damai, kita satu atap, kita ini masyarakat Kaltara, tidak perduli sukunya apa, kita bersaudara semua, kita ingin hidup aman di sini,” tegasnya. (jkr)
Discussion about this post