TARAKAN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mulai membuka penukaran uang rupiah di momentum Ramadan dan Hari Raya Idulfitri tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi sejak Kamis (31/3/2022).
Kegiatan ini ditandai dengan dilakukannya peresmian dirangkai dengan pengukuhan duta Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah Tahun 2022 di lantai satu Grand Tarakan Mal (GTM) secara hybrid. Kegiatan bekerjasama dengan perbankan se-Kaltara.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara Tedy Arief Budiman, Wali Kota Tarakan dr. Khairul, M.Kes, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) dan pimpinan perbankan di Tarakan.
Dalam sambutannya, Tedy menyampaikan bahwa dalam kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi kebutuhan transaksi tunai masyarakat di wilayah Kaltara.
“Terkait dengan kebutuhan uang Rupiah pecahan baru selama Ramadan dan Idulfitri 1443 Hijriah, berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan melalui siklus tahunan, data yang ada menunjukkan bahwa selama periode Ramadan dan Idulfitri secara umum kebutuhan uang tunai mengalami peningkatan di masyarakat,” tutur Tedy.
Lebih lanjut Tedy mengatakan bahwa kebutuhan uang (outflow) pada Ramadan dan Idulfitri tahun 2022 tahun sebesar Rp 558,4 Miliar, atau mengalami kenaikan sebesar 34,06 persen dibanding realisasi tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp 416,5 Miliar.
Proyeksi kenaikan sebagai langkah antisipasi dari meningkatnya kegiatan aktivitas ekonomi masyarakat Kaltara pada saat Idulfitri. Dari proyeksi kebutuhan uang sebesar Rp 558,4 miliar tersebut terdiri dari uang pecahan besar (Rp 100.000 dan Rp 50.000) sebesar Rp 527 Mmliar, sedangkan uang pecahan kecil (Rp 20.000 ke bawah) sebesar Rp 31,4 milliar.
Menurut Tedy, KPwBI Provinsi Kaltara telah menyiapkan persediaan uang kartal sebesar Rp 920 Miliar. Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan uang masyarakat baik dari jumlah nominal maupun pecahan yang dibutuhkan oleh masyarakat atau sebesar 65 persen di atas proyeksi kebutuhannya.
Penyediaan kebutuhan uang tunai tersebut telah memperhatikan berbagai asumsi makro ekonomi terkini dan kondisi terkait penyebaran pandemi Covid-19.
Dengan mempertimbangkan kondisi Covid-19 terkini serta aspek kesehatan masyarakat, layanan penukaran uang Rupiah pada periode Ramadan/Idulfitri 1443 Hijriah dilakukan melalui perbankan yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Utara.
Bersinergi dengan perbankan, Bank Indonesia berupaya memberikan layanan yang prima untuk memfasilitasi penukaran uang Rupiah di masyarakat dalam jumlah yang cukup khususnya selama periode Ramadan/Idulfitri 1443 Hijriah.
Guna lebih menjangkau masyarakat, Bank Indonesia bersinergi dengan perbankan membuka total di 36 lokasi di masing-masing jaringan kantor pelayanan bank di wilayah Kalimantan Utara.
“Sebagai informasi, selama bulan Ramadan layanan penukaran diperbankan umum dimulai sejak 4 April 2022 – 29 April 2022. Dilakukan setiap hari kerja yakni pada hari Senin sampai dengan Kamis mulai pukul 09.00 – 12.00 WITA dan pada Jumat mulai pelayanan pukul 09.00 – 11.00 WITA,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Tarakan Khairul mengapresiasi upaya yang dilakukan Bank Indonesia bersama perbankan karena telah membuka lebih awal kegiatan penukaran uang Rupiah pecahan kecil baru untuk masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, dilakukan juga pelepasan balon udara dan pemasangan baliho CBP Rupiah, serta dilakukan pelepasan secara simbolis mobil penukaran kas keliling dan pengukuhan 9 orang Duta CBP Rupiah yang terdiri dari perwakilan Akademisi, TNI, POLRI, ASN, Mahasiswa, Pelajar dan Perbankan Kaltara.
Dalam rangka pengembangan edukasi Rupiah yang tidak hanya terbatas pada edukasi terkait keaslian dan merawat fisik uang Rupiah, tetapi juga mencakup peran Rupiah sebagai simbol dan indentitas Bangsa serta fungsi Rupiah dalam perekonomian secara menyeluruh, Bank Indonesia melakukan refocusing edukasi Rupiah pada tiga aspek utama. Yaitu Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah.
Cinta Rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan Masyarakat untuk mengenal karakteristik dan desain Rupiah, memperlakukan Rupiah secara tepat, menjaga dirinya dari kejahatan uang palsu yang dirangkum menjadi 3 Cinta dengan Mengenal, Merawat, Menjaga.
Bangga Rupiah merupakan edukasi mengenai Rupiah sebagai identitas dan simbol bangsa uang dirangkum menjadi 3 Bangga meliputi simbol Kedaulatan, alat pembayaran yang sah, Pemersatu Bangsa.
Paham Rupiah merupakan edukasi mengenai peran Rupiah dalam peredaran uang, stabilitas ekonomi dan fungsinya sebagai alat penyimpanan nilai yang dirangkum menjadi 3 paham dalam Bertransaksi, Berbelanja, Berhemat.
Ke depan, Duta CBP Rupiah dimaksud memiliki tugas sebagai upaya perluasan dan percepatan edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah kepada masyarakat di Provinsi Kalimantan Utara. (*)
Sumber: Humas KPwBI Provinsi Kaltara
Discussion about this post