TARAKAN – Kepala Bandar Udara Juwata Tarakan Agus Priyanto turut menjelaskan sebab harga tiket pesawat tujuan Tarakan – Surabaya sampai menembus Rp 9 juta.
Dari sisi regulasi, menurutnya, harga tiket kelas bisnis tidak diatur dalam aturan. Yang diatur dengan tarif ambang batas atas dan ambang batas bawah hanya kelas ekonomi.
“Menurut Undang Undang, diamanahkan kepada Kementerian Perhubungan itu yang diatur hanya untuk tarif ekonomi. Kalau tidak tarif ekonomi, berarti tidak kita atur,” tuturnya saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Kamis (21/4/2022).
Informasi yang diperolehnya dari pertemuan dengan DPRD Kaltara dan Lion Air Grup, tiket kelas ekonomi tujuan Tarakan – Surabaya sudah habis. Dengan demikian, yang terjual hingga menembus Rp 9 juta adalah tiket kelas bisnis.
Dengan demikian, angka itu dinilainya tidak melanggar aturan karena tiket kelas bisnis tidak diatur dalam ketentuan.
“Itu murni bisnis, diserahkan kepada airlines dan konsumen. 9 juta, 10 juta, kalau konsumen setuju, jadi, tidak ada konteksnya ambang batas dan ambang bawah, itu dalam konteks tarif ekonomi,” tegasnya.
Dijelaskan bahwa Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 20 Tahun 2019 tentang Tata Cara dan Formulasi Perhitungan Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi, tertuang harga komponen pesawat.
Terbaru, terbit Permenhub Nomor 68 Tahun 2022 yang memperbolehkan airlines menaikkan harga tiket pesawat karena adanya kenaikan pajak dari 10 persen menjadi 11 persen dan kenaikan harga aftur dunia.
“Itu sudah ada aturannya, di dalam PM 68 disampaikan bahwa airlines bisa menaikkan harga sampai 20 persen untuk pesawat baling-baling, tetapi untuk pesawat jet angine hanya 10 persen,” tuturnya.
Di sisi lain, sepengetahuan Agus Priyanto, tujuan Tarakan – Surabaya tidak dilayani oleh Batik Air, hanya Lion Air. Sedangkan yang tertera dalam aplikasi penjualan tiket pesawat itu adalah tiket pesawat Batik Air. Sehingga ia menilai, ada potensi bisnis di dalamnya.
Disamping itu, ia menilai, tiket pesawat Batik Air tujuan Tarakan – Surabaya itu tidak ditempuh langsung. Melainkan transit di Jakarta terlebih dulu.
“Kalau filling saya itu rutenya tidak langsung dari Tarakan menuju Surabaya kalau sampaikan sampai 6 jam. Air time 6 jam, bisa bayangkan, kalau direct itukan hanya 2 jam, dia harus 3 kali lipat. Dan lagi itu bisnis,” jelasnya.
Dari penyampaian manajemen Lion Air Tarakan, tiket lion air grup untuk kelas ekonomi tujuan Tarakan ke semua rute penerbangan yang dilayani, sudah habis terjual sejak tanggal 20 April hingga 1 Mei nanti. Sehingga yang dijual saat ini adalah tiket bisnis.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pihaknya siap memback up airlines terhadap kebutuhan pengoperasian bandara Juwata Tarakan.
“Saya akan menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan airlines. Kalau airlines minta diperpanjang, kita sesuaikan,” tuturnya.
Disamping itu, DPRD Kaltara telah mengusulkan kepada airlines untuk menambah jumlah seat atau jumlah pesawat. Hal itu sudah ditanggapi juga pihak Lion Air dengan berkoordinasi ke kantor pusat akan kemungkinan memberlakukan extra flight atau mengaktifkan rute-rute yang sudah ada tapi tidak dioperasikan. (jkr)
Discussion about this post