TARAKAN – Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (Pelti) Kalimantan Utara (Kaltara) H. Ahmad Maulana melantik Pengurus Kabupaten (Pengkab) Pelti Malinau masa bakti 2022-2026, Jumat (4/3/2022).
Pelantikan digelar di ruang terbuka dan dihadiri Sekretaris KONI Kaltara Wiyono Adhie, perwakilan KONI Malinau dan tamu undangan lainnnya.
Dalam sambutanya, Ahmad Maulana mengucapkan selamat kepada Pengkab Pelti Malinau yang kini dipimpin Salauwaty dan didukung pengurus muda.
“Selamat atas pelantikan ibu Ketua Pelti Malinau di mana satu-satunya Ketua Pelti yang dijabat seorang wanita, mewakili Kartini-kartini di Indonesia dan sangat aktif mencari info regulasi terbaru berkaitan dengan aturan main Pelti, program kerja Pelti, AD/ART terbaru Pelti dan pengembangan organisasi Pelti ke depan. Ini menunjukan kearah bangkitnya Pelti Malinau yang sempat lama vakum,” tuturnya.
Ahmad Maulana menjelaskan ada 3 poin program prioritas Pelti Kaltara yang perlu dikembangkan di daerah. Pertama pengembangan atlet usia dini/junior dengan target mempromosikan mereka ke level nasional.
“Ke jenjang nasional akan ada seleksi daerah Porprov dan hasilnya akan kita usulkan mengikuti magang di pusat,” tuturnya.
Program lainnya adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Di mana Pelti mengagendakan pelatihan pelatih (coaching clinic) level 1.
Ketiga adalah pengembangan kepelatihan wasit. Yang mana persyaratan untuk mengadakan event harus memiliki wasit yang bersertifikat.
“Kalau sekarang belum memiliki wasit yang bersertifikat bisa dibantu nanti dengan wasit-wasit yang ada dan kita adakan pelatihan singkat,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Ahmad Maulana juga menitip pesan kepada Pemkab Malinau melalui Pengkab Pelti Malinau agar dapat membina atlet-atlet junior.
Usia muda dinilai pantas dibina karena di usia itu termasuk ‘golden ages’ yang perlu sentuhan dan perhatian khusus. Mereka perlu dibekali bahwa bermain tenis disamping menyehatkan jiwa raga serta kecerdasan (smart), juga ada nilai ekonomis bagi atlet.
“Kalau sudah masuk rangking 10 TDP nasional itu sudah bisa menghasilkan uang sendiri. Masalah sekolah formalnya bisa diikuti secara home schooling dan rata-rata atletnya dapat menyesuaikan degnn anak-anak yang sekolah formal,” ungkapnya.
Ia juga berpesan agar Pemkab Malinau dapat memberikan ruang bagi Ketua Pengkab Pelti Malinau dan jajarannya untuk pengembangan dan penguatan cabor Pelti agar program kerjanya bisa terlaksana dan lahir atlet yang nasional dari Malinau.
Setelah Malinau, Pengprov Pelti Kaltara akan melantik Pengkab Pelti KTT sebagai bagian dari penguatan organisasi di daerah. (jkr)
Discussion about this post