TARAKAN – Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes mengapresiasi terbentuknya pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Kalimantan Utara (Kaltara).
IDAI Cabang Kaltara yang dipimpin dr. Franky Sientoro Sp.A dilantik oleh Ketua III PP IDAI Dr. dr. Bernie Endyarni Medise Sp.A(K), M.PH, mewakili Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) IDAI, di Auditorium lantai 6 RSUD dr. H. Jusuf SK, Sabtu (5/2/2022).
“Saya atas nama pemerintah kota menyampaikan selamat kepada ketua dan seluruh jajaran pengurus yang baru dilantik,” ujar Wali Kota Khairul dalam sambutannya.
Wali Kota Khairul menitipkan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian IDAI Cabang Kaltara. Di antaranya terkait persoalan stunting di Kaltara yang sudah melebihi angka nasional.
Pasalnya, hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperoleh Wali Kota Khairul membeberkan angka stunting di Kaltara mencapai 24 persen. Padahal sepengetahuan Wali Kota Khairul, angka stunting di Tarakan tahun 2015 hanya 1,93 persen.
Hal ini dinilai persoalan yang serius dan perlu menjadi perhatian. Ditambah lagi persoalan stunting biasanya berkorelasinya dengan angka kemiskinan. Termasuk juga dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Jadi memang luar biasa saya kira bahwa ini perlu menjadi perhatian kita,” pesan Wali Kota Khairul.
Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar ini menilai kemungkinan disebabkan karena masih ada masyarakat yang kurang mengetahui tentang ilmu gizi. Disamping itu, persoalan lingkungan yang tidak sehat juga diperkirakan menjadi penyebab lainnnya.
Persoalan lain yang perlu menjadi perhatian IDAI Cabang Kaltara terkait imunisasi rutin kepada anak yang sudah berkurang, sejak pandemi Covid-19 merebak. Hal ini perlu menjadi perhatian agar tidak muncul persoalan baru nantinya terkait penyakit menular.
“Termasuk juga masalah vaksinasi yang lain yang selama ini menurut saya tidak diperhatikan,” ungkap Wali Kota Khairul.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Khairul menyampaikan capaian vaksinasi Covid-19 di Tarakan yang sudah mencapai 94 persen untuk dosis pertama.
Capaian ini tidak lepas peran serta tenaga kesehatan baik di rumah sakit maupun puskesmas yang turut membantu dalam pelaksanaan vaksinasi.
Terima kepada teman-teman sejawat selama ini, teman sejawat di rumah sakit, teman sejawat puskesmas dan juga dari organisasi profesi yang selama ini telah bekerjasama dengan kita termasuk dari kalangan pendidik juga, dunia pendidikan yang bersama-sama mengakselerasi vaksinasi ini,” ungkapnya. (jkr)
Discussion about this post