TARAKAN – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) hadir di Kalimantan Utara (Kaltara) untuk menaungi para dokter anak yang bertugas di Bumi Benuanta.
Kehadirannya ditandai dengan pelantikan dan pengukuhan pengurus IDAI Cabang Kalimantan Utara (Kaltara) masa bakti 2021-2024 di ruang pertemuan lantai 6 RSUD dr. H. Jusuf SK, Sabtu (5/1/2022).
Mewakili Ketua Umum, Ketua III PP IDAI Dr. dr. Bernie Endyarni Medise Sp.A(K), M.PH, melantik dr. Franky Sientoro dan jajarannya. Sebelum pelantikan, dilangsungkan simposium sehari tentang kesehatan.
Hadir dalam kesempatan itu Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara H. Suriansyah, Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes dan sejumlah tamu undangan lainnnya.
Mewakili Gubernur Kaltara, Sekprov H. Suriansyah menyampaikan selamat kepada jajaran IDAI Cabang Kaltara yang telah dilantik.
Sesuai dengan nama organisasinya, Sekprov berharap IDAI Cabang Kaltara menjadi mitra pemerintah daerah dan dapat berkontribusi dalam pembangunan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kesehatan anak.
“Dengan dilantiknya pengurus ini kita berharap mereka segera menyusun rencana kegiatannya dan bermitra atau bersinergi dengan Pemprov Kaltara dan pemerintah kabupaten kota, terutama dalam hal menangani stunting, kemudian kematian bayi lahir, bagian dari program mereka,” harap Sekprov Suriansyah.
Ketua III PP IDAI Dr. dr. Bernie Endyarni Medise Sp.A(K), M.PH juga menitipkan hal serupa yang perlu menjadi perhatian pengurus IDAI Cabang Kaltara.
“Penurunan angka kematian bayi, kemudian angka stunting, juga yang kita hadapi ke depan apa ya saat ini, pandemi masih belum berakhir, juga masalah vaksinasi pada anak, ini hal-hal yang sedang hit,” ujar Bernie Endyarni Medise.
Di samping itu, iya juga mengingatkan terkait imunisasi pada anak. Pasalnya laporan yang diterima, program imunisasi lainnya pada anak menjadi tertunda dalam pandemi Covid-19.
“Yang kita ditakutkan juga bahwa kita menghadapi penyakit Covid-19 tetapi jangan sampai kita menghadapi penyakit-penyakit yang sebenarnya sudah bisa dicegah dengan imunisasi karena sempat ada penundaan-penundaan imunisasi. Tentunya ini yang kita harapkan nantinya ke depan supaya insya Allah ini tidak ada,” ungkapnya.
Tidak lupa Bernie Endyarni Medise juga mengucapkan selamat kepada dr. Franky Sientoro Sp.A dan jajarannya atas tugas baru yang diemban. Meskipun baru pertama datang ke Kaltara, ia menilai, rasa kekeluargaan di antara pengurus IDAI Cabang Kaltara cukup kuat dan berharap hal itu terus dijaga.
Sementara itu, Ketua IDAI Cabang Kaltara dr. Franky Sientoro Sp.A menjelaskan bahwa IDAI telah tersebar di 32 cabang di Indonesia, dengan pengurus pusat di Jakarta. Organisasi ini mempunyai visi misi fokus pada kesehatan anak baik mental dan fisik dengan harapan generasi selanjutnya menjadi generasi yang cerdas dengan fisik yang sehat.
Franky Sientoro berkomitmen menjadikan permasalahan itu sebagai program yang akan dilaksanakan jajarannya. Di antaranya melanjutkan program vaksinasi untuk anak. Bahkan ia memperkirakan ke depan anak usia 6 bulan ke atas bisa divaksin Covid-19.
“Vaksinasi covid akan berlanjut terus, anak sekolah saya berprediksi nanti umur 6 bulan ke atas sudah boleh divaksin covid,” tuturnya.
Selain vaksinasi, pihaknya juga akan mendorong puskesmas dan masyarakat untuk mengejar ketertinggalan imunisasi rutin seperti campak dan lain-lain.
Sementara itu dalam rangka menekan tingginya angka stunting, pihaknya juga akan menambah pengetahuan masyarakat dan petugas kesehatan di bidang gizi.
“Angka riil yang ada di kita itu cukup signifikan meningkat. Maka ini adalah program kami juga dalam waktu singkat ini, menambah pengetahuan masyarakat dengan petugas kesehatan, terutama dalam bidang gizi supaya stunting itu bisa diturunkan,” harapnya.
Hal lain yang menjadi perhatiannya adalah angka kematian bayi dan anak. Karena itu menurutnya, 1.000 hari pertama sangat penting.
“Yaitu 9 bulan dalam kandungan, ibunya harus sehat, pemberian vitamin zat besi pada ibu-ibu hamil, gizi pada ibu hamil, sehingga kandungan itu menjadi kandungan yang sehat, penyakit-penyakit infeksi dihindari, melahirkan dengan baik, menjadi sehatlah, karena terus terang stunting ini sebagian besar juga kadang-kadang asalnya dari dalam kandungan, dimana bayi prematur, dari cacat waktu lahir,” tuturnya. (adv/jkr)
Discussion about this post